5 Tips Aman dan Nyaman Naik Pesawat Saat Hamil, Bumil Simak!

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
12 July 2023 16:25
Ilustrasi Wanita Hamil (Photo by Jonas Kakaroto from Pexels)
Foto: Ilustrasi Wanita Hamil (Photo by Jonas Kakaroto from Pexels)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat masa kehamilan, ibu hamil juga ingin bepergian dengan menggunakan pesawat terbang. Meski demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidak membahayakan janin dalam kandungan.

Secara umum, ibu hamil yang usia kehamilannya berada di trimester 1 (1-13 minggu) dengan kondisi bayi dan ibu sehat, boleh bepergian dengan pesawat. Namun demikian, usia kehamilan yang paling disarankan untuk melakukan perjalanan udara adalah usia 14-26 minggu.

Mengutip WebMD, trimester kedua adalah waktu terbaik untuk terbang. Sebab pada masa ini, ibu hamil memiliki risiko yang lebih kecil untuk mengalami kelahiran mendadak ataupun kelahiran prematur.

Namun, sebelum memesan pesawat, kunjungi dokter Anda dan jelaskan detail perjalanannya. Jika dokter mengizinkan Anda untuk terbang, lakukan tindakan pencegahan sebelum dan selama penerbangan agar tetap aman dan sehat.

Berikut beberapa tips untuk ibu hamil yang ingin bepergian menggunakan pesawat terbang melansir WebMD.

1. Periksa Kebijakan Maskapai Penerbangan dan Asuransi

Beberapa maskapai melarang penerbangan setelah usia kandungan 36 minggu. Hubungi operator penerbangan Anda dan tanyakan tentang kebijakan mereka untuk pelancong yang sedang hamil.

Tanyakan apakah Anda memerlukan catatan dari dokter yang memverifikasi tanggal jatuh kelahiran.

Periksa juga asuransi kesehatan Anda. Apa yang terjadi jika Anda memerlukan bantuan medis atau jika melahirkan di tempat tujuan.

Jika Anda bepergian ke luar negeri, lihat apakah Anda memerlukan polis tambahan untuk pertanggungan di luar negeri. Pertimbangkan untuk membeli asuransi evakuasi medis sehingga Anda dapat diterbangkan pulang untuk mendapatkan perawatan medis, jika perlu.

2. Miliki izin terbang dari dokter

Beberapa minggu sebelum bepergian dengan pesawat (atau beberapa bulan, jika Anda bepergian ke luar negeri), temui dokter Anda. Sangat penting untuk mendapatkan izin lepas landas jika memiliki masalah medis kronis seperti masalah pernapasan.

Seringkali, maskapai meminta ibu hamil menunjukkan surat izin bepergian dari dokter kandungan.

3. Hindari Makanan Bergas

Hindari mengonsumsi makanan mengandung gas (kacang-kacangan, kol, brokoli) sebelum penerbangan. Perjalanan internasional dapat membuat Anda terkena bakteri yang dapat menyebabkan diare. 

Selain itu, hindari juga minuman berkarbonasi karena dapat membuat Anda merasa tidak nyaman dalam penerbangan.

4. Sering minum

Jangan sampai mengalami dehidrasi selama penerbangan. Jika Anda mengalami dehidrasi, hal itu dapat mengurangi aliran darah ke rahim. Anda disarankan gunakan alas kaki yang nyaman dan lakukan gerakan ringan di dalam pesawat untuk menjaga aliran darah tetap lancar.

5. Pilih kursi pesawat terbaik

Kursi lorong akan memudahkan Anda untuk masuk dan keluar menuju ke kamar mandi. Namun, kursi di dekat sayap pesawat paling aman dari guncangan di udara. 


Jangan lakukan penerbangan internasional jika:

  • Kehamilan pertama dan Anda berusia 35 tahun ke atas 
  • Mengandung lebih dari satu bayi
  • Memiliki kelainan plasenta
  • Mengalami pendarahan vagina atau risiko keguguran
  • Memiliki riwayat keguguran, kehamilan ektopik, persalinan prematur atau ketuban pecah dini, tekanan darah tinggi, diabetes.

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Benarkah Ibu Hamil Tak Boleh Naik Pesawat Komersial? Ini Kata Ahli

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular