
Van Gogh Alive Jakarta: Menelusuri 3.000 Mahakarya Fenomenal

Jakarta, CNBC Indonesia - Pameran 'Van Gogh Alive Jakarta' resmi dibuka di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, Kamis (6/7/2023).
Pameran yang menghadirkan ribuan karya pelukis asal Belanda, Vincent van Gogh ini mulai dibuka untuk umum mulai 7 Juli hingga 9 Oktober 2023. Chairman of Meta Doers Innovation Indonesia, Lin Wei Hsien, mengatakan bahwa 3000 lukisan van Gogh akan dipamerkan.
"Pameran ini menghidupkan karya masterpiece-nya, membangkitkan emosi yang tulis, warna yang hidup, dan juga keindahan yang Van Gogh tuang dalam setiap sapuan kuasnya," ujar Wei Hsein dalam pembukaan 'Van Gogh Alive Jakarta', Kamis (6/7/2023).
"Dengan teknologi multimedia yang menarik dan tampilan yang mendalam, kehidupan Van Gogh telah menjadi pengalaman seni yang paling banyak dikunjungi dan dibicarakan di dunia," imbuhnya.
![]() |
Menelusuri 'Dunia' van Gogh di Jakarta
CNBC Indonesia berkesempatan untuk mengunjungi 'Van Gogh Alive Jakarta' sebelum pameran dibuka untuk umum, Kamis (6/7/2023).
Saat memasuki area pameran, saya (reporter CNBC Indonesia) disambut oleh salah satu lukisan populer Van Gogh, Almond Blossom, di sisi kiri area pameran. Tepat di sebelah karya yang diciptakan pada 1888 dan 1890 itu, terdapat kutipan 'sambutan' dari sang maestro.
"Saya ingin menyentuh orang dengan seni saya. Saya ingin mereka mengatakan 'dia merasakan dengan sangat mendalam, dia merasakan kelembutan.'"
![]() |
Tidak jauh dari kalimat sambutan tersebut, saya langsung diajak 'Van Gogh Alive Jakarta' untuk mengunjungi kamar tidur Van Gogh di Arles. Bagian tersebut adalah lukisan berjudul 'Bedroom in Arles' yang diubah menjadi replika.
Dengan teknologi multimedia yang menarik dan tampilan yang mendalam, kehidupan Van Gogh telah menjadi pengalaman seni yang paling banyak dikunjungi dan dibicarakan di dunia |
Pada lukisan tersebut, terdapat tempat tidur, meja, kursi, cermin, hingga baju-baju dan topi yang kerap digunakan Van Gogh selama tinggal di Arles dan menjalani kehidupan produktifnya. 'Bedroom in Arles' adalah salah satu karya favorit pribadi Van Gogh yang merupakan visualisasi dari ingatan Van Gogh saat dikurung di rumah sakit jiwa di Saint-Remy.
Memasuki bagian pameran yang lebih dalam, saya langsung disambut oleh hamparan bunga matahari. Bunga matahari tersebut adalah bentuk visualisasi salah satu karya terpopuler van Gogh, 'Sunflowers'. Di sini, pengunjung bisa melakukan swafoto (selfie) di cermin yang luas.
![]() |
Di ruangan selanjutnya, terdapat sejumlah partisi yang mengajak para pengunjung untuk mengenal karya-karya Van Gogh lebih dalam. Dalam ruangan tersebut, terpampang sejumlah lukisan Van Gogh yang disertai informasi terkait kisah di balik pembuatan dan dimensi lukisan.
Setelah memahami makna dari karya-karya Van Gogh, pengunjung akan memasuki ruang pameran utama. Di ruangan ini, pengunjung akan disuguhi ribuan karya 'raksasa' Van Gogh melalui layar interaktif yang ditampilkan secara bergantian.
Ruangan ini dapat menjadi tempat ternyaman bagi para pecinta mahakarya Van Gogh, seperti saya. Sebab, 'Van Gogh Alive Jakarta' mengizinkan para pengunjung untuk berfoto dan menikmati pertunjukan visual tersebut selama tiga jam.
Serupa dengan 'Van Gogh Alive' di negara lainnya, pengunjung diperkenankan untuk duduk di tengah ruangan yang disoroti proyektor lukisan Van Gogh untuk merasakan kekuatan mahakarya sambil mendengarkan lantunan musik klasik.
Sebagai pecinta karya Van Gogh yang selama ini hanya mengagumi karya melalui postcard yang tertempel di dinding kamar, saya merasakan emosi yang dituangkan oleh van Gogh di setiap lukisannya hingga menangis.
![]() Pameran lukisan Van Gogh di Jakarta. (CNBC Indonesia/Rindi Salsabilla Putri) |
Tidak berhenti sampai di situ. Setelah puas mengagumi karya van Gogh, pengunjung akan memasuki ruangan 'lautan bintang' yang divisualisasikan dengan lampu berwarna jingga. Lantai ruangan ini bermotif lukisan 'The Starry Night' dengan tekstur yang unik. Ketika lantai diinjak, pengunjung akan merasakan sensasi berjalan di atas pasir.
'Van Gogh Alive Jakarta' juga menghadirkan kegiatan interaktif bagi para pengunjung. Tepat setelah melewati ruangan berwarna jingga, pengunjung bisa mengikuti sesi menggambar di salah satu ruangan.
Berdasarkan pantauan kami, 'Van Gogh Alive Jakarta' telah menyediakan kanvas kecil lengkap dengan pensil. Para pengunjung diajak untuk membuat artline dengan panduan gambar yang ditampilkan melalui proyektor. Durasi menggambar kurang lebih sekitar lima menit.
Setelah menikmati pameran, pengunjung juga dapat membeli beragam cendera mata (merchandise) dengan desain yang terinspirasi dari karya-karya Van Gogh, yakni replika lukisan, kaos, pouch, puzzle, pajangan, tas, penutup mata, hingga seperangkat alat minum teh atau kopi.
Harga yang ditawarkan pun cukup beragam, yakni mulai dari Rp60 ribu. Selain itu, pengunjung juga bisa berfoto di photobooth yang telah disiapkan dengan membayar Rp50 ribu melalui Qris.
Mengacu pada kisah hidupnya, Van Gogh benar-benar terlihat menumpahkan seluruh emosi, kegigihan, dan mimpinya melalui setiap sapuan kuas dan cat di atas kanvasnya. Setiap detail yang diciptakan Van Gogh menciptakan makna yang magis.
Selama memandangi mahakarya Van Gogh, saya langsung teringat pada lagu Vincent oleh Don McLean yang menceritakan seniman kelahiran 1853 tersebut. Bait lirik yang paling membekas di ingatan saya selama berada di ruangan tersebut adalah bait berikut.
![]() |
Now, I understand what you tried to say to me
And how you suffered for your sanity
And how you tried to set them free
They would not listen, they did not know how
Perhaps they'll listen now
Antusias yang ditunjukkan para pengunjung selama berada di 'Van Gogh Alive' seakan merepresentasikan bait tersebut. Sosok Van Gogh yang semasa hidupnya dinilai sebagai manusia 'gila' hingga masuk rumah sakit jiwa dan memotong telinga kiri, kini mulai dipahami melalui karyanya.
Van Gogh yang sempat mencoba bunuh diri dengan menembak dadanya di ladang gandum dan mengucapkan "Kesedihan akan bertahan selamanya," sebagai kalimat terakhir, kini dianggap sebagai salah satu sosok paling berpengaruh di dunia seni.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoebidjo, mengaku kagum dan apresiasi atas hadirnya 'Van Gogh Alive Jakarta'. Ia berharap, dibukanya pameran ini pada masa liburan peserta didik dapat menghadirkan 300 ribu pengunjung hingga Oktober 2023.
"Target kami adalah 300 ribu pengunjung sampai Oktober nanti," ujar Angela dalam kesempatan yang sama.
'Van Gogh Alive Jakarta' dibuka pada 7 Juli hingga 9 Oktober 2023. Tiketnya dibanderol dalam beberapa kategori, yakni Rp152 ribu dan Rp182 ribu untuk penjualan super early bird, Rp182 ribu dan Rp212 ribu untuk penjualan early bird, dan open offer yang dibanderol dengan harga Rp197 ribu sampai Rp243 ribu.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sosok Vincent van Gogh yang Lukisannya Bakal Hadir di Jakarta