
Mau Makan Seblak Rafael tapi Ada GERD? Ini Peringatan Dokter

Jakarta, CNBC Indonesia - Jagat media sosial Indonesia sempat diramaikan dengan konten membuat seblak coet atau seblak cobek ala member boyband SMASH, Rafael Tan. Camilan khas Sunda yang telah dimodifikasi itu pun dilabeli nama baru menjadi 'seblak Rafael.'
Seblak cobek ala Rafael ini hanya menggunakan kerupuk mawar dan bumbu dapur sederhana, yakni kencur, bawang putih, cabai rawit, garam, gula, minyak goreng, dan bumbu penyedap. Rasanya yang sederhana, gurih, dan pedas membuat makanan khas Bandung, Jawa Barat kreasi Rafael ini digandrungi oleh masyarakat.
Sama seperti seblak pada umumnya, resep seblak Rafael membutuhkan banyak cabai agar rasanya pedas. Lalu, bagaimana jika penderita gastroesophageal reflux disease alias GERD ingin menikmati seblak viral tersebut?
Menurut konsultan gastroentero hepatologi Eka Hospital, dr. Dedy Gunawanjati, anggapan bahwa makanan pedas adalah pemicu utama GERD tidak sepenuhnya benar. Sebab, cabai juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, seperti mengobati radang dan melancarkan sirkulasi peredaran darah.
"Mengonsumsi makanan pedas yang mengandung senyawa capsaicin yang dapat membuat kerongkongan menjadi iritasi sehingga menyebabkan sensasi terbakar dan berpotensi memperburuk gejala asam lambung," ujar dr. Dedy melalui keterangan yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (5/7/2023).
"Makanan pedas dengan bumbu masakan, seperti kunyit dan jahe memiliki efek anti-inflamasi dan berpotensi bermanfaat bagi penderita GERD. Jadi, tidak semua makanan pedas dibuat dari bumbu yang sama," imbuhnya.
Meskipun demikian, dr. Dedy mengimbau para penderita GERD untuk tidak mengonsumsi seblak cobek secara berlebihan, terlebih jika menggunakan porsi cabai yang banyak.
"Walaupun makanan pedas dengan ekstra cabai dapat membantu melancarkan sirkulasi darah, makanan dengan berbagai level ini tidak dianjurkan bagi Anda yang memiliki masalah kesehatan lambung seperti GERD," imbau dr. Dedy.
Dedy mengatakan, ada sejumlah alasan yang membuat penderita GERD tidak dianjurkan mengonsumsi terlalu banyak makanan pedas, yakni makanan pedas memiliki kandungan asam yang tinggi dan mampu melemahkan otot perut sehingga memicu naiknya kadar asam lambung.
"Selain memiliki kandungan asam yang tinggi, makanan pedas umumnya memiliki kandungan lemak yang tinggi. Makanan tinggi lemak ini memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicerna dalam lambung sehingga berpotensi meningkatkan kadar asam lambung," papar dr. Dedy.
GERD adalah kondisi ketika asam lambung mengalir naik kembali ke kerongkongan sehingga menyebabkan sensasi perih dan panas terbakar pada tulang dada (heartburn). Nyeri yang ditimbulkan oleh GERD sering kali membuat aktivitas sehari-hari terganggu.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 9 Tips Asam Lambung Reda Tanpa Obat dari Profesor Harvard