Mengenal Bach Flowers Remedies, Bisa Atasi Stress

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
27 June 2023 15:40
Pekerja memeriksa kondisi bunga anggrek di kebun seluas dua hektar milik Niman, di kawasan Pondok Benda, Tangerang Selatan, Banten. Menurut data BPS, Bunga anggrek merupakan hasil panen tanaman hias terbesar kelima setelah Melati, Krisan, Mawar, Sedap Malam. Hasil panen sentra perkebunan Anggrek di provinsi Banten terus meningkat dan tertinggi pada hasil panen tanaman hias nasional, dari 5.628.179 pada tahun 2012, menjadi 7.283.894 di 2016. Hasil tersebut mengungguli Jawa Barat, sebanyak 7.626.316, yang menurun menjadi 5.010.003 pada periode tahun yang sama.
Namun jelang perayaan natal, petani di kawasan sentra perkebunan Anggrek di Tanggerang Selatan mengaku sulit memenuhi permintaan pasar yang meningkat. Hal tersebut disebabkan karena enam bulan belakangan hasil panen menurun drastis akibat iklim yang tidak menentu. Yang biasanya petani dapat memanen Bungan 80-100 ikat (seratus batang /ikat) setiap minggunya, menurun hingga hanya dapat memanen bunga sebulan satu kali, atau jika ada pesanan khusus.
Kondisi tersebut juga mempengaruhi harga jual, jika dalam kondisi normal harga jual per-ikat di tingkat petani berkisar antara Rp 50.000-60.000, melonjak hingga Rp 150.000-200.000.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Bach Flowers Remedies atau obat bunga Bach adalah pengobatan alternatif yang digunakan untuk mengatasi masalah emosional dan rasa sakit. Pengobatan alternatif ini menggunakan ekstrak bunga tanaman liar yang diencerkan dengan air.

Melansir dari WebMD, dokter dan homeopat medis, Edward Bach, menciptakan pengobatan ini sejak awal 1900-an. Prinsip yang mendasari obat bunga Bach mirip dengan homeopati. Namun, menggunakan bahan yang lebih sedikit dan tidak berpengaruh secara langsung terhadap gejala fisik, tetapi pada pengobatan emosi.

Sebagai informasi, homeopati adalah pengobatan alternatif yang menggunakan tumbuh-tumbuhan, hewan, serta jenis mineral tertentu yang diklaim bisa menyembuhkan berbagai gejala penyakit.

Menurut laporan yang sama, Bach dipercaya dapat memulihkan emosi negatif dan bisa membantu tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri. Cara kerja pengobatan ini tidak bergantung pada mekanisme molekuler atau farmakologis, tetapi pada energi halus yang ditransmisikan dari bunga.

Sistem pengobatan Bach ini terdiri atas 38 terapi yang masing-masing dapat mengatasi emosi negatif tertentu. Emosi tersebut dikelompokkan ke dalam tujuh penyebab psikologis umum, yakni ketakutan, ketidakpastian, penurunan minat terhadap kondisi saat ini, kesepian, kesedihan atau keputusasaan, peduli dengan orang lain tetapi mengorbankan diri sendiri, dan sensitif.


Lantas, bagaimana cara menggunakan obat Bach?

Umumnya, obat Bach tersedia dalam bentuk cairan yang dikemas dalam botol tetes. Ada dua cara untuk mengonsumsi obat ini, yakni meneteskan obat langsung di lidah atau mencampurkannya ke dalam segelas air untuk diminum dengan dosis yang bervariasi.

Selain diteteskan dan dicampurkan dengan air, beberapa obat Bach juga ditemukan berupa pil, spray, krim kulit, dan garam mandi.

Meskipun masih belum ada penelitian yang membuktikan pengobatan alternatif ini, beberapa orang dilaporkan telah menggunakan pengobatan Bach untuk sejumlah kondisi penyakit, seperti gangguan kecemasan, depresi, stres, trauma fisik dan emosional, kanker, dan HIV.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular