
Bolehkah Kaki Cedera Diurut? Ini Penjelasan Dokter

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergelangan kaki keseleo adalah salah satu cedera sendi yang paling umum terjadi. Umumnya, gejala yang sering muncul akibat cedera sendi, seperti nyeri, bengkak, kulit kemerahan, serta terganggunya fungsi tubuh bagian yang cedera.
Keseleo terjadi akibat otot ligamen maupun persendian yang memutar mendadak sehingga serat-serat ligamen robek. Ligamen adalah jaringan fibrosa yang menghubungkan antar tulang sekaligus berfungsi untuk menahan persendian agar tetap di tempatnya.
Kasus yang paling banyak terjadi adalah keseleo ringan, namun beberapa keseleo pergelangan kaki juga bisa tergolong parah. Keseleo paling sering terjadi pada engkel pergelangan kaki, pergelangan tangan, dan ruas jari.
Dalam penanganan kaki cedera atau keseleo, salah satu metode yang masih digunakan masyarakat Indonesia adalah urut. Ketika mengalami cedera, sebagian besar orang memilih langsung mengurut bagian yang cedera.
Lantas, bolehkah langsung mengurut kaki yang cedera?
Dokter spesialis orthopedi dan traumatologi, konsultan lutut dan panggul, dr. Ricky Edwin, mengatakan bahwa mengurut bagian tubuh yang cedera adalah kebudayaan dan kebiasaan sejak zaman dahulu. Ia mengatakan bahwa hal tersebut boleh dilakukan dengan sejumlah syarat.
"Penanganan cedera itu awal biasanya kebawa culture (budaya), jadi diurut gitu. Sebenarnya, urut itu enggak salah, asalkan dilakukan tujuan yang sesuai. Benefit-nya (keuntungan) juga ada," ujar dr. Ricky dalam temu media Eka Hospital di Jakarta, Senin (26/6/2023).
Namun, dr. Ricky menegaskan bahwa mengurut kaki yang cedera tetap tidak boleh dilakukan sembarangan. Sebab, mengurut bagian cedera yang bengkak dapat membuat kondisi semakin memburuk. Maka dari itu, perhatikan kondisi cedera sebelum memutuskan untuk diurut.
"Kalau cedera, misalnya cedera ankle itu jangan diurut, apalagi di bagian bengkaknya. Sebab, bagian yang bengkak terjadi karena ada jaringan yang putus. Kalau over stretch (akibat diurut), ligamennya ketarik lalu robek," papar dr. Ricky.
"Kalau robek di dalam dan berdarah, jadi penambahan massa dan bengkak," imbuhnya.
Dengan demikian, alih-alih diurut, dr. Ricky menyarankan penderita cedera atau keseleo untuk melakukan pertolongan pertama RICE, yakni Rest (istirahatkan bagian cedera), Ice (kompres es), Compression (beri sedikit tekanan), dan Elevation (angkat bagian yang cedera).
Menurut dr. Ricky, metode RICE umumnya dilakukan untuk cedera akut, khususnya cedera jaringan lunak sprain (cedera sendi akibat ligamen dan kapsul sendi robek) maupun strain (cedera otot atau urat).
Ia menegaskan, metode terapi RICE harus dilakukan secepat mungkin, maksimal 48 jam setelah cedera untuk membantu penyembuhan jaringan dan mencegah cedera lebih lanjut.
"Kalau cedera, beri alat penyangga dan kompres dingin. Saat tidur juga letakkan bagian cedera di bagian atas (posisi lebih tinggi). Setelah itu, kalau dua hingga tiga hari tidak membaik, berobat ke medis," kata dr. Ricky.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Tanda Kolesterol Tinggi yang Terasa di Kaki, Pernah Begini?