Eropa Punya Pabrik Rendang Raksasa, Produksinya Gak Kira-kira
Jakarta, CNBC Indonesia - Rendang, makanan khas asal Sumatra Barat ini, pernah dinobatkan sebagai makanan paling enak di dunia. Ternyata, tak hanya di Indonesia, rendang juga digemari di luar negeri. Setidaknya hal itu terbukti dari hasil kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno ke Bulgaria, sebuah negara di Eropa timur.
Belum lama ini, Menparekraf melakukan peninjauan terhadap pabrik Rendang Bella Food di Plovdiv, Bulgaria. Tinjauan pabrik ini adalah bagian dari program Indonesia Spice Up the World oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Sandiaga mengungkapkan, pabrik Rendang Bella Food di Bulgaria ini adalah salah satu bentuk kolaborasi antara Bella Food dan Rumah Makan Padang Payakumbuah milik Arief Muhammad. Rencananya, pabrik tersebut akan memproduksi 30 ton rendang per bulan untuk didistribusikan ke Eropa.
"Di sini saya melihat seluruh proses pembuatan rendang menggunakan mesin-mesin canggih, rencananya mereka produksi 30 ton rendang per bulan yang akan didistribusikan ke seluruh Eropa. Rendang dengan resep asli Sumatra Barat ini sudah tersertifikasi halal dari Turki," ujar Sandiaga melalui unggahan di akun Instagram pribadinya (@sandiuno), dikutip Sabtu (10/6/2023).
"Saya harap upaya ini dapat terus ditingkatkan karena selain memperkenalkan kelezatan Rendang ke penjuru dunia, juga memiliki dampak positif pada pemulihan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru di kedua negara!" imbuhnya.
Usai tinjauan pabrik, Sandiaga meminta Arief untuk kembali menyesuaikan tingkat kepedasan rendang yang diproduksi agar sesuai dengan kemampuan masyarakat Eropa. Dengan demikian, target pembukaan empat ribu restoran di luar negeri dapat tercapai.
"Tadi kita sudah bertemu dari timnya dan sudah lihat prosesnya di Bella Food. Kita sudah coba, masih terlalu pedas. Jadi nanti rencananya mau diubah ke bawah karena saya saja berkeringat tadi makannya, tapi itu enak banget," ujar Sandiaga kepada Arief melalui sambungan telepon.
"Mohon dibantu, kita mau maksimal kembangkan Indonesia Spice Up the World. Targetnya empat ribu restoran dengan kita perlu bantuan dari teman-teman mitra untuk kembangkan rantai pasoknya," lanjut Sandiaga.
Mengutip dari laman resmi Kemenparekraf, Indonesia Spice Up The World adalah salah satu program pemerintah yang melibatkan lintas kementerian atau lembaga sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pemasaran produk bumbu atau pangan olahan dan rempah Indonesia, terutama di Afrika, Australia, dan negara potensial lainnya.
Selain mendorong pertumbuhan kuliner dan restoran Indonesia di luar negeri, program ini bertujuan untuk menarik wisatawan yang berkunjung ke Indonesia guna mencicipi langsung berbagai kuliner dengan berbagai rempah khas.
(dce)