Polusi Udara Memburuk Bikin Anak Jatuh Sakit? Ini Kata Dokter

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
08 June 2023 19:10
Ilustrasi Anak Sakit. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi Anak Sakit. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam dua pekan terakhir, DKI Jakarta beberapa kali menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan polusi udara terburuk di dunia menurut data IQAir. Berdasarkan data IQAir pada Rabu (7/6/2023) pukul 08.00 WIB, kualitas udara di Jakarta sempat mencapai 155 AQI (Indeks Kualitas Udara).

Secara kasatmata, indeks kualitas udara yang buruk di Jakarta dapat terlihat dengan langit yang tampak berkabut. Kondisi ini harus diwaspadai oleh orang tua. Sebab, udara kotor bisa meningkatkan risiko kesehatan pada anak.

Dokter spesialis anak, Shela Putri Sundawa, mengungkapkan bahwa pada pekan terakhir Mei lalu, banyak anak-anak yang mengalami gangguan kesehatan, seperti batuk dan pilek.

Polusi Udara Jakarta (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Polusi Udara Jakarta (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Polusi Udara Jakarta (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

"Seminggu ini banyak anak yang sakit batuk pilek. Bisa jadi murni karena infeksi, bisa jadi karena faktor udara Jakarta yang jelek banget. Bahkan di jam 6 pagi, kabut tebal sekali. Awalnya saya kira karena dingin, tapi udara enggak dingin," ujar dr. Shela melalui akun Twitter pribadinya (@oxfara), dikutip Kamis (8/6/2023).

"Setelah cek monitor, udara memang sangat tidak sehat," imbuh dr. Shela.

Twit tersebut pun memperoleh berbagai respons dari warganet. Sebagian besar mengaku bahwa anak-anak mereka mengalami keluhan serupa.

Melihat fenomena memburuknya kualitas udara di Jakarta, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, mengatakan bahwa polusi udara yang buruk dan perubahan cuaca ekstrem memang memicu masalah kesehatan pada anak.

"Pemanasan global dan cuaca ekstrem banyak berkaitan dengan masalah kesehatan, misalnya masalah infeksi saluran pernapasan, batuk, pilek, meler, dan itu terjadi bolak-balik," ujar dr. Piprim di Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023) lalu.

"Ini, kan, terkait dengan perubahan cuaca tidak menentu, ini membuat anak-anak lebih rentan juga terhadap infeksi saluran pernapasan akut," imbuhnya.

Piprim mengatakan, penyakit yang umumnya mengintai anak akibat buruknya kualitas udara dan perubahan cuaca ekstrem adalah infeksi saluran pernapasan akut dan alergi. Infeksi saluran pernapasan pada anak biasanya ditandai dengan batuk, demam, nyeri kepala, hidung tersumbat, kesulitan bernapas, hingga nyeri tenggorokan.

"Jadi, orang tua harus waspada. Jangan biarkan anak-anak terlalu sering di luar saat cuaca memburuk, lebih baik di rumah saja," imbau dr. Pimprim.

"Lindungi anak, jangan terpapar langsung dengan polusi dan lakukan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS," lanjutnya.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Pakai Meriam Air buat Basmi Polusi, Eh Malah Begini...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular