3 Bahaya Ngeri Hubungan Seks saat Menstruasi, Jangan Dicoba!

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
Jumat, 09/06/2023 19:30 WIB
Foto: Ilustrasi Menstruasi (PatriciaMoraleda dari Pixabay )

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu lalu, warganet Twitter diramaikan oleh twit seorang influencer, Andrea Gunawan, yang membagikan pengalamannya berhubungan seks saat menstruasi.

"Akhirnya nyobain berhubungan seksual saat menstruasi pakai Flex menstrual disc. Ternyata nyaman, gak ganggu aktivitas seksual sama sekali, bahkan gak "berasa". Ternyata menstrual disc efektif jadi barrier supaya darah gak luber kemana-mana," tulis Andrea, dikutip Kamis (8/6/2023).

Cuitan tersebut pun langsung memperoleh berbagai respons dari warganet. Sebagian besar mempertanyakan keamanan melakukan seks saat menstruasi dari segi kesehatan. Lantas, amankah berhubungan seks saat menstruasi?


Melansir dari Medical News Today, sejumlah risiko yang mengintai akibat berhubungan seks saat menstruasi adalah infeksi menular seksual (IMS), kehamilan, dan endometriosis.

1. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Menukil Medical News Today, ada dua jenis infeksi yang mungkin terjadi akibat aktivitas seksual terutama saat menstruasi, yakni IMS dan masalah yang disebabkan oleh perubahan flora normal vagia, seperti infeksi jamur dan vaginosis bakterialis.

Vaginosis bakterialis adalah infeksi vagina yang terjadi akibat jumlah bakteri alami atau flora normal di dalam vagina tidak seimbang. Selain pada vagina, seks saat menstruasi juga bisa dapat menyebarkan infeksi jamur yang mengakibatkan kepala penis meradang atau balanitis.

Berikut beberapa jenis IMS yang bisa menular melalui hubungan seks.

2. Endometriosis

Salah satu jaringan yang terdapat pada rahim adalah endometrium. Endometrium adalah jaringan yang melapisi dinding rahim. Bila sel telur tidak dibuahi, endometrium yang menebal akan luruh dan keluar dari tubuh sebagai darah menstruasi.

Endometriosis adalah kondisi ketika ada jaringan yang menyerupai endometrium di luar dinding rahim. Jaringan yang muncul akibat endometriosis juga dapat ikut menebal, tetapi tidak bisa luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi ini mampu menyebabkan iritasi atau peradangan.

Bila dibiarkan, endometriosis bisa berkembang menjadi tumor hingga kanker.

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan PubMed Central, hubungan seksual vaginal saat menstruasi mampu meningkatkan risiko endometriosis pada perempuan usia reproduksi.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa aktivitas seksual saat menstruasi dapat menyebabkan menstruasi retrograde atau kondisi ketika darah menstruasi tidak mengalir keluar dari tubuh melalui vagina, tetapi berbalik arah dan masuk ke rongga panggul melalui saluran indung telur (tuba falopi). Hal itu menjadi penyebab utama endometriosis.

Sementara itu, peneliti dari University of Pennsylvania menunjukkan bahwa endometriosis lebih tinggi terjadi pada perempuan yang melakukan hubungan seksual saat menstruasi dibandingkan dengan yang menyatakan tidak.

3. Kehamilan

Salah satu risiko yang bisa muncul akibat berhubungan seks saat menstruasi adalah kehamilan. Meskipun dilakukan saat masa menstruasi, seks juga bisa memicu kehamilan terutama pada perempuan dengan siklus haid pendek.

Mengutip dari Everyday Health, perempuan tetap bisa hamil saat berhubungan seks saat menstruasi. Risiko kehamilan lebih mungkin terjadi pada wanita dengan siklus haid yang lebih pendek atau sekitar 21-24 hari.

Sperma dapat bertahan hidup di vagina selama kurang lebih lima hari. Kehamilan bisa saja terjadi jika hubungan seksual dilakukan menjelang akhir periode menstruasi.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Daya Beli Tertekan, Perawatan Diri Tetap Jadi Prioritas