Demi Pekerjaan, Warga Jepang Ramai-Ramai Ikut Les "Tersenyum"

Muhammad Azwar, CNBC Indonesia
06 June 2023 15:20
Latihan senyum di Jepang
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren "latihan tersenyum" sedang marak di Jepang. Latihan diharapkan bisa membantu warga Jepang agar bisa tersenyum lebih alami setelah wajah mereka "dibelenggu" masker selama tiga tahun lebih.

"Lagi latihan senyum" begitulah kira-kira kalimat yang terlontar dari belasan mahasiswa seni Tokyo, Jepang. Belasan mahasiswa ini mengikuti kelas terbaru Keiko Kawano agar bisa tersenyum dengan natural.
Mereka memegang cermin di depan wajah, meregangkan kedua sisi bibirnya ke atas dengan jari-jari untuk melatih senyum mereka.

Kejadian ini cukup unik mengingat tidak banyak orang yang terpikir untuk menginvestasikan uangnya guna mempermanis raut wajah.

Namun, jasa Kawano sebagai instruktur senyum sedang mengalami peningkatan permintaan tersebut di Jepang, sejalan dengan hilangnya kewajiban penggunaan masker di dalam dan luar lapangan.

Himawari Yoshida (20 tahun), salah satu mahasiswa yang mengikuti kelas tersebut, mengatakan kelas tersebut sebagai bagian dari kursus di sekolahnya untuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja.
Sebelum pergi ke wawancara kerja dia merasa perlu memperbaiki senyumnya.
"Saya tidak terlalu banyak menggunakan otot-otot wajah selama pandemi, jadi ini latihan yang bagus," kata Yodhida, dikutip dari Reuters.

Perusahaan Kawano, Egaoiku - secara harfiah berarti "Pendidikan Senyum" - mengalami peningkatan permintaan lebih dari empat kali lipat dari tahun lalu.
Pelanggan mereka beragam, mulai dari perusahaan yang mencari karyawan yang lebih ramah hingga pemerintah daerah yang ingin meningkatkan kesejahteraan penduduknya.

Satu sesi pelajaran perorangan selama satu jam dihargai sebesar JPY 7.700 yen atau sekitar Rp 770. 000. Uniknya, sekitar seperempat mahasiswa seni yang mengikuti kelas tetap memakai masker selama pelajaran berlangsung.

Anak-anak muda mungkin telah terbiasa dengan kehidupan menggunakan masker, kata Kawano.
Masker memungkinkan wanita lebih mudah pergi tanpa makeup dan pria dapat menyembunyikan wajah mereka yang belum dicukur.

Mantan pembawa acara radio yang mulai memberikan pelajaran pada tahun 2017 ini juga telah melatih 23 orang lain sebagai pelatih senyum untuk menyebarkan nilai dan teknik menciptakan senyum sempurna di seluruh Jepang.

Kawano pun memberikan sejumlah teknik senyum khusus.

Metode "Teknik Senyum Gaya Hollywood" yang dipatenkan olehnya mencakup "mata melengkung", "pipi bulat" dan membentuk pinggiran mulut untuk menampakkan delapan gigi putih di baris atas.

Partisipan dapat mencoba teknik mereka di tablet untuk mendapatkan penilaian terhadap senyum mereka.

Kawano percaya bahwa secara budaya, orang Jepang mungkin cenderung sulit tersenyum dibandingkan orang Barat. Hal itu salah satunya disebabkan oleh rasa aman mereka sebagai negara kepulauan dan sebagai negara tunggal yang hidup tanpa berbatasan darat dengan negara manapun.

Keiko Kawano mengajar di kelas tersenyumFoto: Reuters
Keiko Kawano mengajar di kelas tersenyum

 

Menurutnya, dengan banyak mengumbar senyum akan meminimalisir persepsi orang lain yang beranggapan mereka berbahaya atau berpotensi sebagai ancaman.
"Secara budaya, senyum menandakan bahwa saya tidak membawa senjata dan saya menjadi ancaman bagi Anda," tuturnya.

Dengan peningkatan jumlah wisatawan yang datang setelah pandemi mereda, orang Jepang perlu berkomunikasi dengan orang asing bukan hanya dengan mata mereka tetapi juga wajah, ungkapnya lebih lanjut.

"Saya pikir ada kebutuhan yang semakin meningkat bagi orang untuk tersenyum."

Warga Jepang terbiasa memakai masker bahkan sebelum pandemi Covid-19. Mereka biasanya akan menggunakan masker di Jepang adalah hal yang normal bagi banyak orang selama musim flu (hay fever) dan sekitar masa ujian karena khawatir tertular penyakit menjelang peristiwa penting dalam hidup mereka.

Meskipun pemerintah telah mencabut rekomendasi penggunaan pada Maret lalu tetapi masih banyak orang yang belum melepaskan masker tersebut dalam aktivitas sehari-hari.
Hasil survey yang dilakukan oleh penyiar publik NHK pada Mei menunjukkan bahwa 55% orang Jepang masih mengenakan masker dengan frekuensi yang sama seperti dua bulan sebelumnya. Hanya 8% yang mengatakan mereka sudah sepenuhnya berhenti menggunakan masker.


(mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gegara Ini, Jepang Naikkan Usia Legal Berhubungan Seks

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular