CNBC Insight

Siapa yang Harus Keluar Uang Saat Kencan? Ini Kata Ahli

MFakhriansyah, CNBC Indonesia
Minggu, 21/05/2023 15:45 WIB
Foto: Priscilla Du Preez via Unsplash

Jakarta, CNBC Indonesia - Melakukan kencan adalah hal yang kerap dilakukan oleh setiap orang yang memiliki relasi pacaran. Baik itu hanya berkeliling tempat wisata, makan berdua di restoran, atau menonton film di bioskop. Namun, kegiatan ini terkadang menimbulkan gesekan hanya karena perkara kecil, yakni uang.

Topik soal siapa yang harus membayar biaya kencan kerap menjadi perdebatan seru di linimasa. Bagi sebagian orang, ada semacam aturan tidak tertulis dalam relasi romantis heteroseksual bahwa pihak laki-laki yang harus membayar. Ada pandangan bahwa membayar biaya kencan adalah perwujudan sikap gentleman, meski tentu saja tidak semua orang setuju dengan pendapat ini. Karena itu, sebagian lain bersikeras bahwa idealnya biaya kencan harus dibagi dua, atau bahasa lainnya split bill.

Menurut pakar psikologi David Frederick, pandangan ini sebetulnya berakar dari masa kuno ketika masih ada ketimpangan penghasilan antara laki-laki dan perempuan. Jadi, wajar apabila laki-laki membayari kencan karena penghasilan mereka lebih besar dibanding perempuan.


Namun, di masa kini yang mulai egaliter, tentu pandangan ini bisa dipatahkan. Pasalnya, mulai banyak perempuan yang memiliki penghasilan sendiri, bahkan lebih besar dibanding pasangannya. Meski begitu, sulit untuk mengubahnya karena sudah terlanjur mengakar lintas generasi.

Hal ini dibuktikan pada dua survei yang dilakukan dalam kurun 10 tahun terakhir.

Pertama, adalah survei The Guardian pada 2014 lalu yang menghasilkan kesimpulan bahwa laki-laki merasa gengsi sehingga perlu membayar tagihan saat kencan. 

Kedua, survei Elite Singles pada 2019. Situs kencan online ini melakukan jajak pendapat kepada 300.000 jomblo di AS dan menemukan fakta bahwa 62,6% orang masih menganggap laki-laki yang harus membayar tagihan saat kencan. Sedangkan 7% menjawab patungan, 2% lagi menuntut pihak perempuan harus membayar, dan sisanya menjawab tidak tahu.

Meski aturan tidak tertulis ini kenyataannya masih kuat, David Frederick mengatakan bahwa sebetulnya laki-laki berharap perempuan ikut campur untuk urusan pembayaran. Mereka ingin perempuan menyuarakan keinginan untuk patungan atau menahan laki-laki mengeluarkan dompetnya. Namun, karena gengsi hal itu tentu tidak berani disampaikan.

Akan tetapi, terlepas dari alasan emosional dan perbedaan penghasilan, pakar kencan Amy Nobile merekomendasikan agar pria mestinya membayar semua tagihan pada semua kencan.

Kepada CNBC International, Amy menyebut ini bertujuan supaya hubungan berjalan lebih eksklusif. Jika ini dilakukan pada kencan pertama, maka akan terbentuk kesan positif dari lawan jenis yang baik dalam relasi romantis kedepannya.

Jawaban ini memang terkesan melanggengkan aturan kuno itu. Jika memang ingin berupaya menghapuskan, maka satu-satunya cara adalah terbuka soal keuangan.

Peneliti Oakland University, Terri Orbuch, di Psychology Today menjelaskan setiap pasangan, sebelum atau saat pacaran, pada dasarnya harus mengetahui kemampuan finansial masing-masing. Masalahnya, jika tertutup atau sengaja ditutupi maka bisa saja menjadi bom waktu. Sebab, masalah keuangan adalah hal sensitif yang bisa mendatangkan konflik baru yang berujung pada putusnya hubungan. 


(mfa/mfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BLACKPINK Comeback! Lagu Baru Bakal Guncang Panggung Dunia