Studi: Mau Pernikahan Langgeng? Jangan Gelar Pesta Mewah

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
15 May 2023 13:45
Pernikahan
Foto: Courtesy CNBC International

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah studi telah menemukan bahwa pasangan yang mengeluarkan uang lebih sedikit untuk pesta pernikahan justru rumah tangganya akan lebih langgeng daripada mereka yang menggelar pesta mewah.

Penelitian yang dilakukan oleh dua profesor dari Emory University ini meneliti korelasi antara biaya pesta pernikahan dengan lamanya waktu pernikahan. Mereka menemukan korelasi serupa antara cincin pertunangan yang lebih murah dan tingkat perceraian yang lebih rendah.

"Bisa jadi tipe pasangan yang memiliki (pernikahan murah) adalah tipe pasangan yang cocok satu sama lain," kata Profesor Hugo M. Mialon, yang ikut menulis penelitian tersebut bersama Andrew M. Francis.

"Atau bisa jadi pernikahan yang murah meringankan pasangan muda dari beban keuangan yang mungkin membebani pernikahan mereka," tambahnya.

Penelitian ini melibatkan 3.151 orang dewasa di Amerika Serikat yang sedang atau pernah menikah. Para penulis yakin penelitian mereka adalah studi akademik pertama yang meneliti korelasi antara biaya pernikahan dan lamanya pernikahan.

Secara khusus, penelitian ini menemukan bahwa wanita yang biaya pernikahannya lebih dari US$ 20.000 bercerai dengan tingkat perceraian sekitar 1,6 kali lebih tinggi daripada wanita yang biaya pernikahannya antara US$ 5.000 hingga US$ 10.000. Bahkan pasangan yang menghabiskan US$ 1.000 atau kurang pada hari besar mereka memiliki tingkat perceraian yang lebih rendah dari rata-rata.

Disebutkan bahwa kebanyakan orang cenderung terlalu memaksakan kehendak hingga rela mengeluarkan uang yang tidak sesuai dengan kemampuannya demi memperoleh cincin atau pesta pernikahan yang mewah. Karena hal ini, banyak calon pengantin memutuskan untuk berutang.

Hal inilah yang mendorong rasa depresi dari pasangan tersebut setelah menikah dan akhirnya akan menimbulkan perdebatan-perdebatan di antara mereka. Permasalahan ini merupakan faktor terbesar kedua setelah perselingkuhan yang membuat seseorang memutuskan untuk cerai atau mengakhiri hubungannya.

"Industri pernikahan sejak dulu mengasosiasikan pesta mewah dengan pernikahan yang langgeng. Hal ini memicu norma yang menciptakan kesan bahwa menghabiskan banyak uang untuk pernikahan adalah sinyal komitmen atau diperlukan agar pernikahan berhasil, "kata Francis kepada CNN Internasional.

Studi ini juga menemukan bahwa semakin banyak orang yang menghadiri pernikahan, maka semakin rendah tingkat perceraian.

"Ini bisa menjadi bukti efek komunitas, yaitu memiliki banyak dukungan dari teman dan keluarga dapat membantu pasangan melewati tantangan pernikahan. Atau bisa jadi tipe pasangan yang punya banyak teman dan keluarga juga tipe yang cenderung tidak banyak bercerai," ungkap Francis.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 11 Mitos Pernikahan, Jangan Harap Ada 'The One'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular