Mau Wisata ke Jeju? Siap-siap Rogoh Duit Rp80.000 Lebih/ Hari

linda hasibuan, CNBC Indonesia
Sabtu, 06/05/2023 15:15 WIB
Foto: (AFP via Getty Images/ED JONES)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wisatawan yang akan berkunjung ke Pulau Jeju, Korea Selatan siap-siap dengan rencana kebijakan baru. Yang akan menyebabkan wisatawan harus merogoh kocek setidaknya 8.000 Won atau sekitar Rp88.000 untuk biaya berwisata di pulau Jeju. 

Biaya itu hanya mencakup tarif akomodasi semalam yakni Rp1.500 Won dan biaya sewa mobil Rp5.000 Won. Saat ini, Pemerintahan Khusus Jeju sedang mendiskusikan Undang-undang (UU) yang akan jadi payung hukumnya.

Jika UU tersebut diterapkan, Otoritas Pulau Jeju memperkirakan akan dapat mengumpulkan 141 miliar won di tahun pertama, angka tersebut secara bertahap akan meningkat hingga 154 miliar won di tahun kedua, dan 167 miliar won di tahun ketiga.


Yang diharapkan bisa dialokasikan untuk membantu pelestarian lingkungan di Pulau Jeju.

Hal ini pun mengundang perdebatan panjang. The Korea Herald melansir, sebuah protes dan meminta pemerintah setempat seharusnya memberlakukan kebijakan kontrol harga. Dia pun menyoroti harga-harga seperti minum kopi di kafe di Jeju dan membandingkannya dengan harga di Seoul. Ada juga yang kemudian menyarankan lebih baik berwisata ke Asia Tenggara karena biayanya lebih murah. 

Pulau Jeju merupakan kampung halaman sejumlah idola K-Pop, seperti Seungkwan dari Seventeen, Haechan dari NCT, dan Jinhwan dari iKON. Dan, Pulau ini juga daerah wisata andalan dan sering jadi lokasi syuting drama dan variety show Korea Selatan. Salah satu yang pernah viral adalah acara yang digawangi penyanyi Lee Hyori dengan mengundang sejumlah artis terkenal ke rumahnya di pulau Jeju.

Dikutip dari The Korea Herald, Sabtu (6/5/2023),  menurut Otoritas Pariwisata Jeju, telah menarik 13,59 juta wisatawan tahun lalu. Pada tahun 2019, wisatawan yang berkunjung ke pulau ini cetak capaian terbanyak dengan total 15,28 juta turis. Di mana 1,72 juta di antaranya adalah orang asing.

Seorang warga bermarga Kwon yang tinggal di Seoul mengatakan, biaya tersebut akan terlalu mahal bagi turis yang akan ke Pulau Jeju. Kwon sendiri adalah pekerja kantoran dan harus melakukan perjalanan ke Pulau Jeju setidaknya 3 kali dalam setahun.

"Saya pikir apa yang disebut 'biaya lingkungan' harus dibebankan kepada pemilik restoran, toko, dan akomodasi, apakah itu perusahaan atau individu," kata Kwon.

"Setelah pandemi, saya melihat bandara Jeju penuh sesak dengan penumpang, baik pada hari kerja maupun akhir pekan. Anda mungkin berpendapat bahwa mereka merusak lingkungan dan membuang sampah sembarangan, tetapi jika Anda membalikkan argumen, mereka juga yang membayar banyak uang selama mereka tinggal. Ke manapun mereka pergi," tukasnya.

Kwon menambahkan, jika pemerintah Pulau Jeju membebankan itu kepada wisatawan, pemerintah harus secara transparan dan terbuka mengungkapkan dengan tepat di mana, kapan dan bagaimana biaya tersebut digunakan setiap tahun.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BLACKPINK Comeback! Lagu Baru Bakal Guncang Panggung Dunia