Hati-hati, Kotoran Mengapung Bisa Jadi Gejala 4 Penyakit Ini

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
Selasa, 02/05/2023 21:30 WIB
Foto: Ilustrasi BAB (Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Memperhatikan kondisi feses atau kotoran mungkin terdengar menjijikkan. Namun, hal tersebut ternyata penting untuk dilakukan guna mengetahui kondisi kesehatan tubuh.

Kotoran atau tinja yang terlihat mengapung atau mengambang di kloset saat buang air besar (BAB) ternyata bisa menjadi tanda-tanda dari gejala penyakit serius. Dalam kebanyakan kasus, kotoran yang mengambang menunjukkan bahwa tubuh tidak mencerna dan menyerap lemak dengan baik.

Dilansir dari The Daily Star, ada beberapa faktor yang menyebabkan kotoran mengambang di kloset, seperti perubahan keseimbangan bakteri dalam usus, kadar gas di sistem pencernaan meningkat, hingga kotoran mengandung komposisi lemak atau gas berlebih.


Menurut ahli gastroenterologi di Royal College of Physicians, dr. Sara Mesilhy, kotoran yang mengambang dapat menandakan penyakit serius pada sejumlah organ tubuh, apa saja?

1. Gangguan Pankreas

Pankreas adalah organ yang berfungsi untuk memproduksi enzim pencernaan serta memproduksi dan menyalurkan hormon insulin. Menurut dr. Mesilhy, enzim yang diproduksi pankreas berfungsi untuk memecah karbohidrat, protein, dan lemak dalam tubuh.

"Ketika pankreas tidak menghasilkan enzim yang cukup, tubuh mungkin tidak dapat mencerna lemak dengan baik sehingga menyebabkan kotoran mengambang," jelas dr. Mesilhy, dikutip Selasa (2/5/2023).

2. Gangguan Empedu

Salah satu penyakit yang ditandai dengan kotoran mengambang adalah gangguan empedu. Masalah dengan kantong empedu bisa menyebabkan kotoran mengambang karena organ tersebut menghasilkan cairan empedu yang diperlukan untuk pencernaan dan penyerapan lemak.

"Jika kantong empedu tidak berfungsi dengan baik, mungkin tidak ada cairan empedu yang cukup untuk mencerna dan menyerap lemak dengan baik," ujar Mesilhy.

3. Penyakit Radang Usus

Menurut Dr. Mesilhy, penyakit radang usus adalah kondisi kronis yang dapat menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan, menyebabkan masalah penyerapan nutrisi, termasuk lemak dan serat.

Selain kotoran mengambang, penyakit radang usus juga disertai dengan gejala lain, seperti sakit perut, diare, hingga penurunan berat badan yang drastis.

4. Penyakit Celiac

Celiac atau salah satu bentuk penyakit autoimun yang gejalanya bisa muncul akibat mengonsumsi makanan yang banyak mengandung gluten, seperti roti, pasta, oat, kue, hingga sup kaleng.

Ketika seseorang dengan penyakit celiac mengonsumsi gluten, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi dengan menyerang lapisan usus kecil sehingga menyebabkan peradangan dan kerusakan pada vili.

Sebagai informasi, vili adalah bagian selaput lendir yang berada di lumen usus halus. Vili berfungsi sebagai area penyerapan nutrisi.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kesadaran Perawatan Gigi Naik, Tapi Akses Masih Terbatas