
Korea Selatan Mau Uji Sampel Limbah untuk Lacak COVID-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Bulan ini, Korea Selatan akan memulai pengujian air limbah yang diproduksi oleh kota-kota besar untuk melacak penyebaran COVID-19 dan mengidentifikasi gelombang virus mematikan tersebut di masa depan.
Pejabat di Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan bahwa pengawasan air limbah berpotensi menjadi metode yang lebih murah dan lebih berkelanjutan dalam merespons pandemi negara tersebut.
Mengutip AP News, mereka menyebut bahwa pengujian air itu juga dapat meningkatkan deteksi wabah lain, seperti influenza, norovirus, atau bakteri yang resistan terhadap obat. Menurut rencana, petugas kesehatan akan melakukan tes pada sampel limbah yang dikumpulkan dari 64 fasilitas air limbah nasional setidaknya seminggu sekali dan secara teratur merilis analisis hasil tes di situsnya.
Uji coba ini menurut KDCA menunjukkan bahwa tingkat patogen yang ditemukan dalam sampel limbah sebagian besar sejalan dengan tren infeksi di daerah tersebut. Temuan ini menegaskan efektivitas pengujian air limbah yang berasal dari keran, toilet, dan bak mandi. Tes serupa juga telah diadopsi di Amerika Serikat.
Direktur penelitian epidemiologi KDCA, Lee Sang-won mengatakan pengawasan air limbah dapat membantu Korea transisi menuju era pemantauan virus yang lebih terjangkau.
Sistem Korea Selatan saat ini masih melacak setiap kasus COVID-19 dari laporan tes positif di rumah sakit, sebuah pendekatan yang digambarkan Lee sebagai hal yang mahal dan melelahkan. Dia mengatakan pejabat kesehatan sedang mempertimbangkan untuk beralih ke pengawasan berbasis sampel, seperti yang mereka lakukan dengan pemantauan influenza, di mana hanya sejumlah rumah sakit yang ditunjuk untuk mendaftarkan kasus mereka.
"Kelebihan lainnya adalah kami dapat memantau berbagai patogen selain Covid-19."
(hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di Korea, Sekolah Simpan Catatan Bully Siswa Selama 2 Tahun!