
Ekonomi Indonesia Melesat, Tapi Kok Peringkat di FIFA Anjlok?

Pada 1992, Argentina menduduki posisi ke-10 peringkat FIFA saat angka PBD-nya US$228 miliar. Namun, seiring dengan meningkatnya angka PBD menjadi US$630 miliar, peringkat Negeri Tango di FIFA pada 2022 ikut melonjak jadi urutan kedua.
Sementara itu, Prancis mencatatkan angka PBD sebesar US$1,4 triliun pada 1992. Saat itu, peringkat FIFA Prancis adalah 19. Lalu pada 2022, peringkat FIFA Prancis pada 2022 menanjak jadi urutan ke-3 seiring dengan meningkatnya angka PBD menjadi US$2,77 triliun.
Demikian pula dengan AS. Negeri Paman Sam itu juga mengalami kenaikan peringkat FIFA, yakni urutan 24 pada 1992 menjadi urutan 13 pada 2022. Kenaikan peringkat itu juga sejalan dengan naiknya angka PBD dalam periode tersebut, yakni dari US$6,5 triliun menjadi US$25,4 triliun.
Pada 1992, Jepang mencatatkan angka PBD sebesar US$3,9 triliun saat peringkatnya di FIFA berada di posisi 66. Pada 2022, peringkat itu berubah menjadi nomor 20 seiring dengan meningkatnya angka PBD menjadi US$5,5 triliun.
Sama dengan Negeri Sakura, Negeri Ginseng juga mengalami peningkatan ranking FIFA selama tiga dekade, yakni dari 49 menjadi 25. Berdasarkan data, PBD Korea Selatan pada 1992 adalah US$355 miliar. Lalu, pada 2022 angka itu meningkat jadi US$1,7 triliun.
Jika bukan faktor ekonomi, lalu apa penyebabnya?
Pada 2021 lalu, Shin Tae Yong sempat mengungkapkan salah satu faktor yang membuat ranking Indonesia di FIFA selalu tersungkur, yakni fisik dan mental. Ia mengatakan, fisik dan mental pemain timnas Indonesia sangat kalah meskipun memiliki performa di lapangan yang cukup baik.
"Secara fisik dan mental pemain timnas Indonesia sangat kalah dan itu mau tidak mau harus diperbaiki," ujar Shin Tae Yong, dikutip dari Detik Sport, Selasa (4/4/2023).
Selain itu, kurangnya jam terbang para pemain timnas Indonesia dalam laga uji coba internasional pun juga menjadi faktor melorotnya posisi timnas dalam daftar FIFA. Indonesia memang terhitung pasif selama masa FIFA Matchday.
Bahkan, skuad Garuda sering kali kesulitan mencari lawan untuk FIFA Matchday. Hal itu disebabkan karena ranking Indonesia yang belum baik.
Sebagai informasi, FIFA Matchday adalah ajang uji coba resmi yang diselenggarakan oleh FIFA bagi negara-negara yang terdaftar sebagai anggotanya. Agenda FIFA Matchday ini dijadikan momentum terbaik bagi negara-negara anggota FIFA demi meraup raihan poin.
Apabila berhasil memanfaatkan rangkaian FIFA Matchday dengan baik, tentu akan sangat membantu bagi setiap timnas meraih poin demi memperbaiki peringkat di FIFA. Dengan demikian, timnas Indonesia harus aktif berpartisipasi dalam FIFA Matchday bila ingin menaikkan posisi ranking FIFA. (miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]