4 Penyebab Sering Sakit Kepala saat Puasa Ramadhan
Jakarta, CNBC Indonesia - Saat menjalankan ibadah puasa, terutama pada Ramadan, tidak sedikit orang yang mengeluhkan sakit kepala, migrain, atau pusing. Masalah ini umumnya lebih sering dialami oleh seseorang yang berpuasa di lokasi bercuaca panas dan waktu puasa yang lebih lama.
Dilansir dari National Headache Foundation, masalah migrain dan sakit kepala memang lebih sering dialami oleh orang yang sedang melaksanakan puasa.
Lantas, apa saja penyebab sakit kepala sering muncul saat berpuasa?
1. Kadar gula rendah
Sebagian besar orang percaya bahwa makan makanan yang banyak mengandung gula saat sahur akan membantu kadar gula darah tubuh sepanjang hari, padahal hal tersebut tidak benar.
Dilansir dari Arab News, mengonsumsi makanan yang manis akan meningkatkan kadar insulin sehingga menyebabkan tubuh cepat merasa lapar. Setelah kadar gula darah turun, Anda akan "crash" dan merasa pusing, lelah, dan kurang energi. Fluktuasi kadar gula darah ini dapat dihindari dengan memilih makanan yang kaya energi dengan pelepasan lambat (indeks glikemik rendah).
2. Dehidrasi
Dehidrasi adalah salah satu permasalahan paling umum selama berpuasa. Sebab, tubuh mengalami kekurangan asupan cairan selama berbelas-belas jam alias sepanjang waktu berpuasa. Akibatnya, tubuh akan memberikan respons salah satunya berupa sakit kepala.
Dehidrasi serta hilangnya gula dan garam dalam tubuh dapat menyebabkan sejumlah masalah, yakni sakit kepala, lesu, otot melemah, pusing, tekanan darah rendah, peningkatan denyut jantung, demam, hingga kehilangan kesadaran.
Guna menghindari dehidrasi selama berpuasa, pastikan tubuh tidak kekurangan asupan cairan dengan tetap mengonsumsi tidak kurang dari dua liter air mineral dalam sehari, yakni dua gelas air mineral saat berbuka, empat gelas air saat makan malam, dan dua gelas air saat sahur. Hindari mengonsumsi minuman bergula tinggi dan soda yang mengandung kafein. Sebab, minuman tersebut dapat memicu dehidrasi.
3. Adiksi kafein
Bagi yang terbiasa minum kopi di pagi hari, Anda mungkin jadi lebih sering sakit kepala saat berpuasa.
Mengurangi asupan kafein membuat pembuluh darah terbuka dan meningkatkan aliran darah ke otak. Perubahan aliran darah yang tiba-tiba ini dapat menyebabkan sakit kepala karena otak beradaptasi dengan peningkatan aliran darah.
Masalah ini tidak bisa diatasi dengan cepat. Idealnya, Anda sudah mulai mengurangi konsumsi kafein dua minggu sebelum Ramadan untuk membuat tubuh beradaptasi lebih cepat dan mengurangi sakit kepala. Namun, tak perlu khawatir, seiring berjalannya bulan Ramadan, tubuh akan mulai terbiasa dengan situasi baru tersebut sehingga sakit kepala akan mereda.
4. Kurang tidur
Kurang tidur adalah faktor lain yang dapat menyebabkan banyak efek berbahaya, termasuk sakit kepala. Mengatur jam tidur selama Ramadan, menghindari begadang, dan tidur siang bisa membantu meredakan sakit kepala.
Usahakan berada di tempat yang sejuk, terhindar dari sinar matahari, dan tidak berada di tempat panas saat siang hari untuk mengurangi risiko sakit kepala. Mengurangi screen time juga dapat membantu Anda untuk tidur lebih mudah dan meningkatkan kualitas tidur.
(Rindi Salsabilla/hsy)