Kemenkes Blak-Blakan Ungkap Penyebab Kasus Polio Muncul Lagi

Lifestyle - Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
20 March 2023 17:15
A child is measured before receiving a polio capsule during a child stunting prevention programme at an integrated services post in Banda Acehon November 14, 2022. (Photo by CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP) Foto: AFP/CHAIDEER MAHYUDDIN

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali melaporkan kasus baru polio di tanah air. Beberapa waktu lalu, anak berusia dua tahun di Purwakarta, Jawa Barat terkonfirmasi positif polio dengan gejala gangguan tumbuh kembang.

"Di Purwakarta sebenarnya itu [sejak] 2021 anaknya sudah tidak bisa berjalan. Ketahuannya karena anaknya demam, dibawa ke rumah sakit, terus puskesmas melihat penyebab dia tidak bisa berjalan itu adalah polionya," terang Kepala Biro Komunikasi Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi kepada wartawan di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, Senin (20/3/2023).

Nadia mengatakan, pemicu kembalinya kasus polio di Indonesia karena cakupan vaksinasi yang rendah akibat pandemi Covid-19. Selama tiga tahun terakhir, jumlah anak yang divaksinasi dasar lengkap menurun drastis. Akibanya, kekebalan kelompok atau herd immunity menurun.

"Dulu, kan, cakupan imunisasi dasar lengkap 90 persen. Selama berpuluh puluh tahun itu 80-90 persen. Nah, pandemi turun, enggak ada yang mencapai 70 persen," jelas dr. Nadia.

"Pada 2020 kita masih aman karena herd immunity-nya masih ada. Pada 2021 sudah turun, ditambah lagi ada anak baru yang lahir dan belum divaksinasi. 2022, ya, tambah turun lagi. Makanya di Aceh cukup banyak" lanjutnya.

Saat ini, Kemenkes sedang melakukan surveilans dan penelusuran epidemiologis terkait potensi penyebaran virus di lingkungan sekitar kediaman pasien.

Sebagai informasi, polio dinyatakan sudah hilang pada 2014. Namun, penyakit yang sangat mudah menular dan dapat menyebabkan paralisis alias kelumpuhan akibat gangguan saraf ini kembali muncul pada 2022.

Hingga saat ini, obat polio masih belum ditemukan. Meskipun demikian, polio dapat dicegah dengan melakukan imunisasi sebanyak empat kali sampai anak berusia empat bulan. Kemenkes mengklaim bahwa dengan cakupan imunisasi yang merata, anak akan terhindar dari virus polio.

Berdasarkan rilis Kemenkes, pemberian imunisasi polio adalah sebagai berikut.

  1. Vaksin Polio Tetes (OPV) diberikan empat kali pada usia satu, dua, tiga, dan empat bulan

  2. Vaksin Polio Suntik (IPV) diberikan satu kali pada usia empat bulan.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Diminta Tanggung Jawab Kasus Gagal Ginjal, Ini Kata Kemenkes


(hsy/hsy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading