Mengenal Migrain: 14 Faktor Pemicu Hingga 8 Jenisnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Migrain adalah sakit kepala yang menyebabkan nyeri berdenyut atau sensasi berdenyut di satu sisi kepala. Bila migrain menyerang, tubuh akan menimbulkan reaksi, seperti mual, muntah, perubahan penglihatan, otot lemah, dan kepekaan ekstrem terhadap cahaya dan suara.
Umumnya, migrain bisa berlangsung selama berjam-jam sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dilansir dari Healthline, terdapat sejumlah pemicu migrain, yakni.
1. Cahaya terang
2. Cuaca ekstrem
3. Dehidrasi
4. Perubahan tekanan barometrik
5. Perubahan hormon, terutama pada perempuan
6. Stres
7. Suara keras
8. Aktivitas fisik yang berat
9. Melewatkan makan
10. Perubahan pola tidur
11. Penggunaan obat-obatan tertentu
12. Bau yang tidak biasa
13. Merokok
14. Mengonsumsi alkohol
Migrain tidak hanya terdiri atas satu jenis. Dilansir dari Insider, terdapat delapan jenis migrain yang bisa dialami oleh seseorang, yakni migrain dengan fase aura, migrain tanpa aura, migrain hemiplegia, hingga migrain kronis. Berikut penjelasannya.
1. Migrain dengan 'fase aura'
Seiring dengan sakit kepala migrain biasa, beberapa orang dengan migrain mengalami "fase aura" sebelum atau selama migrain. Saat Anda memiliki aura, Anda mungkin akan melihat kilatan cahaya atau garis berwarna cerah di seluruh penglihatan Anda atau merasakan sensasi, seperti kesemutan di tubuh.
Saat ini, para ahli tidak tahu persis apa yang menyebabkan migrain aura, tetapi kondisi ini kemungkinan besar terjadi ketika sel-sel di permukaan otak diaktifkan secara tidak normal.
Ketika ini terjadi, seorang profesor neurologi di University of California, Charles Flippen mengatakan bahwa hal itu memicu perubahan aliran darah ke area otak yang mengontrol penglihatan dan sentuhan.
2. Migrain tanpa fase aura
Jika Anda mengalami migrain tanpa aura, penderita akan mengalami gejala migrain yang biasa, seperti sakit kepala parah tanpa gejala visual yang datang dengan aura. Para ahli masih belum sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan migrain, tetapi menurut Flippen, migrain sebagian disebabkan oleh genetika.
Migrain juga dapat dikaitkan dengan perubahan pada batang otak, yaitu bagian otak yang terhubung ke saraf trigeminal yang bertindak sebagai jalur nyeri utama di tubuh.
3. Migrain hemiplegia
Migrain hemiplegia adalah jenis migrain langka dengan aura yang menyebabkan kelemahan pada otot sebelum atau selama sakit kepala migrain.
"Kelemahan mungkin melibatkan lengan, kaki, dan wajah di satu sisi tubuh," kata Flippen, dikutip Jumat (17/3/2023).
Migrain hemiplegia hanya menyerang satu sisi tubuh pada satu waktu, tetapi gejalanya dapat berpindah sisi selama serangan migrain.
Flippen menjelaskan bahwa penderita migrain hemiplegia mungkin juga merasa bingung, bicara cadel, atau kesulitan mengeluarkan kata-kata selama migrain.
4. Migrain kronis
Orang dengan migrain kronis mengalami sakit kepala setidaknya 15 hari setiap bulan. Migrain kronis cenderung berkembang dari waktu ke waktu dengan jumlah sakit kepala yang terus meningkat.
Migrain kronis dapat berkembang jika Anda terlalu sering menggunakan obat yang digunakan untuk mengobati migrain. Ini dapat mencakup obat resep, seperti barbiturat atau opioid serta obat antiinflamasi nonsteroid yang dijual bebas, seperti ibuprofen.
5. Migrain retinal
Migrain retinal adalah jenis migrain yang menyebabkan perubahan pada penglihatan Anda sebelum atau selama sakit kepala migrain.
Tidak seperti migrain aura, migrain retina menyebabkan gejala hanya di salah satu mata, yakni adanya kelap-kelip cahaya di penglihatan atau mungkin kehilangan penglihatan sebagian.
Dalam kasus yang parah, kehilangan penglihatan ini bisa menjadi permanen. Sebab, migrain retinal terjadi ketika Anda mengalami gangguan pada saraf di retina, yaitu jaringan di belakang mata yang merasakan cahaya dan memproses informasi visual.
6. Migrain vestibular
Migrain vestibular adalah jenis migrain yang menimbulkan gejala pusing dan vertigo.
"Pasien menggambarkan perasaan seperti mereka bergerak atau lingkungan mereka bergerak," kata Flippen. Sensasi ini juga bisa menyebabkan mual dan muntah.
Migrain vestibular terjadi ketika saraf yang mengontrol mekanisme keseimbangan otak Anda rusak, membuat Anda merasa tidak seimbang atau seperti sedang bergerak, kata Flippen.
7. Migrain menstruasi
Migrain menstruasi terjadi selama rentang dua hari sebelum hingga tiga hari setelah siklus menstruasi Anda dimulai. Migrain menstruasi mungkin terasa mirip dengan migrain biasa, tetapi sering kali berlangsung lebih lama dan menyebabkan mual yang lebih parah.
Migrain menstruasi disebabkan oleh penurunan hormon estrogen dan progesteron sekitar awal periode menstruasi.
8. Migrain perut
Flippen mengatakan bahwa migrain perut biasanya menyerang anak-anak di bawah usia 12 tahun dan dapat dimulai pada anak-anak semuda usia tiga tahun.
"Pasien biasanya menggambarkan perasaan mual, sakit perut dan kemungkinan muntah," kata Flippen. Tidak seperti migrain lainnya, migrain perut biasanya tidak menyebabkan sakit kepala.
Para ahli tidak tahu persis apa yang menyebabkan migrain perut, tetapi mereka mungkin terkait dengan masalah pada saraf yang menghubungkan otak dan usus Anda.
(miq/miq)