Anak Bertubuh Pendek Itu Sudah Pasti Stunting?

Jakarta, CNBC Indonesia - Masalah stunting kini menjadi hal yang sangat dikhawatirkan oleh para orang tua. Sebab, ini merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap disamakan dengan gizi buruk.
Stunting adalah kondisi serius pada anak yang ditandai dengan tinggi badan anak di bawah rata-rata atau anak sangat pendek serta tubuhnya tidak bertumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usianya dan berlangsung dalam waktu lama.
Spesialis Kesehatan Anak Divisi Endokrinologi, dr Ghaisani Fadiana. Sp.A (K) mengatakan bahwa anak pendek belum tentu stunting. Sebab, ada anak yang tampak pendek lantaran memang berperawakan pendek dan ada anak yang pendek lantaran memang mengalami stunting.
"Pertama kita perlu tahu dulu perawakan pendek. Jadi perawakan pendek itu adalah jika tinggi badan anak di bawah persentil 3 atau kurang dari minus 2 standar deviasi kurva pertumbuhan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Sedangkan stunting itu adalah pendek tubuh yang disebabkan karena kurangnya nutrisi, penyakit atau infeksi kronis yang berlangsung lama," kata dr Ghiani seperti dikutip dari akun Youtube Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo, kemarin.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa gangguan tumbuh kembang anak biasanya disebabakan oleh gizi buruk (malnutrisi), infeksi berulang, dan stimulasi atau perawatan psikososial yang tidak memadai pada anak dari 1.000 hari pertama sejak pembuahan sampai usia dua tahun.
Masalah stunting atau anak yang kerdil tentu akan berdampak buruk bagi kehidupan anak, termasuk gangguan sistem kekebalan tubuh, gagal tumbuh, masalah fungsi otak dan perkembangan organ, rentan infeksi, gangguan fisik dan mental, serta mengancam produktivitas dan fungsi hidup di masa depan.
Tanda dan gejala perawakan anak pendek yakni tinggi dan berat badan lebih kecil tidak sesuai target, anak rentan mengalami gangguan pada tulang mengalami gangguan tumbuh kembang, rentan mengalami gangguan kesehatan, tidak aktif, dan terlihat lemas terus menerus.
Cara mencegah perawakan pendek atau stunting
1. Penuhi Kebutuhan Nutrisi
Pastikan ibu memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh anak. Memenuhi kebutuhan nutrisi anak sudah harus dilakukan sejak anak di dalam kandungan.
Lakukan pola makan sehat selama ibu menjalani kehamilan dan hindari kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol agar kesehatan bayi dalam kandungan tetap terjaga dengan baik.
Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya vitamin dan mineral, yakni zat besi, asam folat, kolin, magnesium, yodium, zinc, vitamin A, vitamin B, dan vitamin D.
2. Selalu menjaga kebersihan
Selain memenuhi nutrisi, pastikan ibu menjaga kebersihan lingkungan bermain dan tinggal anak. Jangan lupa mengajarkan anak untuk selalu menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan.
3. Pantau pertumbuhan buah hati
Jangan lupa untuk memantau pertumbuhan buah hati secara berkala dan pastikan asupan nutrisi harus tercukupi mulai dari makronutrien (karbohidrat, protein dan lemak) hingga mikronutrien (zat besi, seng, vitamin dan kalsium).
[Gambas:Video CNBC]
Sedih, Anak di 5 Provinsi Ini Paling Banyak Alami Stunting
(miq/miq)