Hari Perempuan Internasional

PBB: Kesetaraan Gender Baru Bisa Terwujud 300 Tahun Lagi

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
Rabu, 08/03/2023 10:40 WIB
Foto: Ilustrasi pekerja perempuan di sektor yang didominasi pria. (Dok Bumi Resources)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day diperingati setiap 8 Maret.

Perayaan ini digelar untuk meningkatkan kesadaran tentang kesetaraan sekaligus menjadi momentum penghargaan atas prestasi perempuan tanpa memandang latar belakang, seperti etnis, bahasa, budaya, ekonomi, dan pandangan politik.

Namun, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres mengatakan, saat ini kesetaraan antara perempuan dan laki-laki di dunia adalah tujuan yang semakin jauh. Bahkan, ia mengatakan bahwa kesetaraan gender baru akan dicapai 300 tahun lagi.


"Kemajuan menuju kesetaraan gender menghilang di depan mata kita," sebut Guterres, dikutip dari CNN International, Rabu (8/3/2023).

Dalam pidatonya pada Senin (6/3/2023) lalu, Guterres mengungkapkan bahwa semakin tingginya angka kematian ibu, anak perempuan dipaksa menikah dini, dan anak perempuan diculik serta diserang ketika hendak bersekolah adalah bukti konkret semakin jauhnya harapan dunia untuk mencapai kesetaraan gender.

"Hak-hak perempuan disalahgunakan, diancam, dan dilanggar di seluruh dunia," ujar Guterres.

"Di beberapa negara, termasuk Afghanistan, perempuan dan anak perempuan telah dihapus dari kehidupan publik," lanjutnya. Melalui pidatonya, Guterres membawa peristiwa protes para perempuan di Afghanistan kepada Taliban atas pembatasan pendidikan perempuan.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa di beberapa negara, hak seksual dan reproduksi perempuan dilanggar dan dibatalkan.

Maka dari itu, guna mencapai kesetaraan gender, Guterres menyerukan tindakan bersama dan mendesak mulai dari meningkatkan pendidikan, pendapatan, dan lapangan kerja bagi perempuan, serta mendukung penuh partisipasi perempuan dan anak perempuan dalam bidang sains dan teknologi.

"Patriarki, diskriminasi, dan stereotip berbahaya selama berabad-abad telah menciptakan kesenjangan gender yang sangat besar dalam sains dan teknologi," sebut Sekjen PBB.

"Bersama-sama, mari kita melawan penolakan terhadap hak-hak perempuan, melawan misogini dan maju untuk perempuan, anak perempuan dan dunia kita," tegasnya.

Dilansir dari laman resmi UN Women, Hari Perempuan Internasional pada tahun ini mengusung tema "DigitALL: Innovation and Technology for Gender Equality" atau "DigitALL: Inovasi dan Teknologi untuk Kesetaraan Gender".

Melalui tema tersebut, PBB memiliki tujuan untuk memperjuangkan hak perempuan dan anak perempuan dalam kemajuan bidang teknologi transformatif dan pendidikan digital.

Tema peringatan tahun ini diharapkan mampu menciptakan kemajuan teknologi digital yang membuka pintu baru bagi pemberdayaan perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ribuan Warga Iran Hadiri Pemakaman Para Komandan Militer