Jokowi Ultimatum Keras Gubernur Soal Ini: Cek Tiap Tahun!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Kamis, 23/02/2023 12:15 WIB
Foto: (Tangkapan layar Youtube Setpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh Kepala Daerah untuk terus menurunkan angka stunting. Lantaran target pemerintah mau menekan angka stunting di bawah 14% pada 2024 mendatang.

"Yang terakhir saya ingatkan kembali mengenai stunting, agar terus ditekankan kepada para bupati dan walikota dicek betul utamanya yang masih tinggi dilihat, dan dimonitor ada selalu penurunan tiap tahunnya," kata Jokowi di Pembukaan Rakernas APPSI tahun 2023, di Balikpapan, Kamis (23/2/2023).


Sebelumnya, Jokowi masih menemukan angka stunting di daerah masih tinggi. Meski sudah berkurang semenjak dia menjabat sejak 2014 lalu.

"Saya masuk di tahun 2014, angkanya di 37% kaget saya. tadi disampaikan Menkes di 2022 angkanya sudah turun 21,6%, ini kerja keras kita semua," kata Jokowi, dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana dan Penurunan Stunting di Auditorium BKKBN, Halim Perdanakusuma, Rabu (25/1/2023).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendefinisikan stunting sebagai bentuk kegagalan pertumbuhan atau growth faltering akibat tidak cukupnya nutrisi yang diterima sejak kehamilan sampai usia 24 bulan. Keadaan stunting dapat semakin parah bila tidak terimbanginya kejar tumbuh atau catch up growth anak.

Kondisi yang dapat terjadi mulai janin masih di dalam kandungan dan baru terlihat saat berusia dua tahun ini dapat mempengaruhi kemampuan mental dan belajar anak. Menurut Kemenkes, anak yang mengalami stunting memiliki rata-rata skor Intelligence Quotient (IQ) sebelas poin lebih rendah dibandingkan skor IQ anak normal.

Stunting diukur sebagai status gizi dengan memerhatikan tinggi atau panjang badan, usia, dan jenis kelamin balita. Kebiasaan masyarakat yang tidak rutin mengukur tinggi atau panjang badan balita menyebabkan kejadian stunting jarang disadari.

Berikut gejala terjadinya stunting yang dapat dilihat dari seribu hari awal kehidupan anak, dilansir dari laman resmi Kemenkes.

  • Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
  • Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda/kecil untuk usianya
  • Berat badan rendah untuk anak seusianya
  • Pertumbuhan tulang tertunda

Terdapat sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting pada anak, yakni.

  • Mengonsumsi satu tablet tambah darah seminggu sekali bagi remaja putri dan satu tablet tambah darah setiap hari dengan minimal 90 tablet selama kehamilan bagi ibu hamil
  • Rutin periksa kehamilan minimal enam kali dan dua kali oleh dokter menggunakan USG
  • Memberikan asupan protein hewani yang cukup bagi bayi berusia di atas 6 bulan
  • Datang dan laksanakan pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan imunisasi ke pos pelayanan terpadu (posyandu) setiap bulan
  • Memberikan eksklusif air susu ibu (ASI) selama 6 bulan yang kemudian dilanjutkan hingga usia dua tahun.

(emy/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kafe di Moskow Bikin Heboh, Labubu Kini Bisa Dimakan