Viral di TikTok, Kenali Apa Itu Body Count dan Risikonya

Lifestyle - Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
31 January 2023 18:17
FILE - This Feb. 25, 2020, photo shows the icon for TikTok taken in New York. India is banning 59 apps with Chinese links, saying their activities endanger the country’s sovereignty, defense and security. India’s decision comes as its troops are in a tense standoff with Chinese soldiers in eastern Ladakh in the Himalayas that started last month. India lost 20 soldiers in a June 15 clash. The government says the banned apps include TikTok, UC Browser, WeChat and Bigo Live, as well as the e-commerce platforms Club Factory and Shein, that are used in mobile and non-mobile devices connected to the Internet.(AP Photo, File) Foto: Logo Tiktok AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu belakangan ini, viral istilah body count di TikTok. Istilah tersebut ramai diperbincangkan oleh warganet setelah populernya konten yang menanyakan berapa jumlah body count seseorang.


Dalam konten tersebut, sejumlah kreator konten TikTok terlihat memberhentikan orang asing di jalanan hanya untuk menanyakan berapa jumlah body count orang-orang tersebut. Konten itu pun sontak mengundang kontra karena dianggap sebagai pelanggaran privasi seseorang. Selain itu, konten tersebut dianggap sebagai hal yang buruk dan tidak pantas untuk viral, bahkan diciptakan.


Sebenarnya, apa itu body count?


Dilansir dari HITC, istilah body count mengacu pada dua makna, yaitu jumlah orang yang meninggal akibat beberapa situasi, seperti perang, bencana alam, atau kecelakaan dan jumlah orang yang pernah berhubungan seksual dengan seseorang.


Di TikTok, makna body count yang digunakan adalah jumlah orang yang pernah berhubungan seksual dengan seseorang. Sebagian besar orang menganggap bahwa hal tersebut adalah hal yang 'haram' untuk ditanyakan karena menyangkut privasi.


Dilansir dari Medical News Today, The English Longitudinal Study of Aging menemukan bahwa memiliki banyak jumlah body count atau memiliki banyak pasangan seksual dapat meningkatkan risiko tertular Infeksi Menular Seksual (IMS).


Para peneliti menyebutkan, memiliki 10 atau lebih pasangan seks seumur hidup dapat meningkatkan risiko terdiagnosis kanker, seperti kanker serviks, kanker mulut, kanker anus, kanker penis, hingga kanker prostat. Selain kanker, pemilik banyak jumlah body count juga berisiko untuk terjangkit hepatitis B, hepatitis C, human papillomavirus (HPV), hingga HIV/AIDS.


Selain risiko fisik, kebiasaan bergonta-ganti pasangan seks juga dapat berdampak pada emosi seseorang. Survey British National Survey of Sexual Attitudes and Lifestyles pada 2017 mengkaji faktor yang mempengaruhi penurunan gairah seks di antara 6.669 perempuan dan 4.839 laki-laki berusia 16-74 tahun.


Ditemukan, wanita dengan tiga atau lebih pasangan seksual, atau lebih banyak body count pada tahun sebelumnya cenderung melaporkan tingkat minat seksual yang lebih rendah, dibandingkan wanita dengan hanya satu pasangan seks pada periode tersebut.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Aksi Ria Ricis Bawa Bayi Naik Jetski Jadi Sorotan Media Asing


(hsy/hsy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading