Negara Konflik, Apa Rahasia yang Bikin Israel Kaya Raya?
Jakarta, CNBC Indonesia - Bangsa Yahudi di Israel dikenal sebagai bangsa yang cerdas. Banyak ide dan penemuan besar diciptakan oleh orang-orang Yahudi.
Meski terus-terusan berkonflik dengan negara tetangganya, Palestina, Israel ternyata adalah sebuah negara maju dan kaya. Ekonomi Israel saat ini ditopang oleh industri berlian, peralatan teknologi tinggi, dan farmasi. Negara ini juga sangat maju dalam hal harapan hidup, pendidikan, pendapatan per kapita dan indikator indeks pembangunan manusia lainnya.
Ada dua faktor yang berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Israel: imigrasi dan arus masuk modal.
Mengutip BBC, majunya industri di Israel tak lepas dari banyaknya tenaga ahli yang melakukan eksodus dari negara-negara Eropa selama pecah Perang Dunia II untuk menghindari persekusi. Industri-industri yang sudah berkembang pesat di Israel antara lain pupuk, pestisida, farmasi, bahan kimia, plastik, dan logam berat.
Negeri Yahudi tersebut terkenal dengan industri manufaktur yang paling maju sejak 1970-an. Israel tidak mengandalkan sumber uang dari minyak seperti negara Arab lainnya.
Pada 1980-an, banyak orang yang bekerja di Silicon Valley bermigrasi ke Israel. Mereka mendirikan pusat-pusat penelitian dan pengembangan untuk perusahaan-perusahaan teknologi AS seperti Microsoft, IBM, dan Intel.
Kemudian, pada tahun 1990-an, para insinyur terampil juga berdatangan dari negara-negara bekas Uni Soviet untuk bermigrasi ke Israel. Hal tersebut membuat negara itu memiliki sumber daya manusia terampil yang melimpah.
Tak heran, perusahaan-perusahaan baru di sektor teknologi terus bermunculan bak jamur di musim hujan. Sektor teknologi yang sebelumnya hanya menyumbang sebesar 37% dari produk industri meningkat menjadi 58% di tahun 1985, dan kembali meningkat jadi 70% pada 2006.
Banyaknya perusahaan besar di bidang teknologi tentu menyumbang pemasukan besar untuk pemerintah Israel dari sisi pajak, sumber devisa, ataupun penyerapan jumlah tenaga kerja. Ini belum termasuk royalti dari paten-paten yang dibuat di perusahaan Israel.
Negara itu juga menerima banyak pendanaan untuk pengembangan riset dan teknologi dari negara lain, seperti AS, Kanada, Italia, Austria, Perancis, Irlandia, Belanda, Spanyol, China, Turki, India, dan Jerman.
Meski punya sejarah panjang konflik dengan Palestina, Israel justru mesra dengan sejumlah negara Arab lainnya, salah satunya Uni Emirat Arab (UEA). Beberapa waktu lalu, negara Yahudi tersebut menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan UEA.
Pakta tersebut ditandatangani di Dubai setelah berbulan-bulan negosiasi. Perjanjian itu juga menjadi perjanjian dagang terbesar Israel dengan negara Arab.
(hsy/hsy)