
Studi: Pria yang Baru Jadi Ayah Alami Penyusutan Otak

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada banyak penyesuaian yang harus dilakukan seseorang ketika menjadi orang tua baru. Bagi perempuan yang menjadi ibu, perubahan hormon selama kehamilan bisa menjadi penyebab perubahan pada otak, namun ternyata hal yang sama juga terjadi pada pria, meski mereka tidak mengalami kehamilan secara langsung.
Sebuah studi belum lama ini menemukan bahwa ayah baru mengalami perubahan di otak pasca memiliki anak.
Efek kehamilan pada otak ibu baru
Mengutip laporan World Economic Forum, penelitian terbaru menemukan bukti kuat bahwa kehamilan dapat meningkatkan neuroplastisitas, atau remodeling, dalam struktur otak wanita. Menggunakan pencitraan resonansi magnetik, para peneliti telah mengidentifikasi perubahan skala besar pada anatomi otak wanita dari sebelum hingga setelah kehamilan.
Dalam sebuah penelitian, para peneliti di Spanyol memindai ibu yang baru pertama kali hamil. Lalu, pemindaian dilakukan sekali lagi pada dua bulan setelah mereka melahirkan.
Dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki anak, volume otak ibu baru ukurannya lebih kecil. Ini menunjukkan bahwa struktur otak utama benar-benar menyusut selama kehamilan dan periode awal pascapersalinan.
Perubahan otak begitu nyata sehingga sebuah algoritme dapat dengan mudah membedakan otak seorang wanita yang telah menjalani kehamilan dengan otak seorang wanita tanpa anak.
Kehamilan tampaknya memengaruhi struktur di korteks permukaan luar otak.
Mengapa perubahan struktur otak ini terjadi setelah kehamilan?
Para peneliti percaya perubahan otak ini dapat membantu ibu lebih sensitif mengurus bayinya yang baru lahir. Memang, saat ibu melihat foto atau video bayinya sendiri, banyak bagian otak yang aktif.
Karena itu, para peneliti menyimpulkan bahwa otak ibu baru berubah demi membantu mereka merespons dan merawat bayi.
Otak ayah juga berubah
Mereka tidak mengalami kehamilan secara langsung, tapi bisa merawat bayi yang baru lahir juga membuat ayah mengalami perubahan neurologis saat pertama kali menjadi orang tua.
Pengalaman merawat bayi bisa meninggalkan bekas di otak orang tua baru. Laki-laki ternyata juga dapat terkena dampak karena peran baru mereka sebagai orang tua, meskipun dengan cara yang tidak terlalu mencolok.
Kelompok penelitian di University of Southern California di Los Angeles dan Instituto de Investigación Sanitaria Gregorio Marañón di Madrid, yang terkait dengan proyek BeMother, berkolaborasi dalam sebuah studi baru untuk mempelajari lebih lanjut tentang plastisitas pada otak ayah baru.
Penelitian terbaru itu didasarkan pada data pencitraan resonansi magnetik (MRI) dari 40 ayah heteroseksual yang baru menjadi orang tua, setengahnya berada di Spanyol dan setengahnya di Amerika Serikat.
Penelitian menemukan beberapa perubahan signifikan pada otak para ayah dari prenatal hingga postpartum yang tidak muncul pada pria tanpa anak yang diteliti selama periode waktu yang sama. Dalam sampel Spanyol dan California, perubahan otak ayah muncul di daerah korteks yang berkontribusi pada pemrosesan visual, perhatian, dan empati terhadap bayi.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Sepelekan, 8 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Otak Rusak