
Fix! Orang RI Kurang Piknik Padahal Banyak Libur, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Holding BUMN Pariwisata In Journey menyebut bahwa masyarakat Indonesia tergolong masyarakat yang kurang piknik. Hal ini didasari dari data UNWTO yang mencatat, bahwa orang Indonesia rata-rata hanya piknik 2,6 kali dalam setahun.
Jumlah tersebut dinilai jauh dari negara-negara seperti Malaysia, China, dan Jepang. Adapun Malaysia tercatat berpergian 10,3 kali dalam setahun, China 5,7 kali, dan Jepang 4,7 kali setahun.
Padahal, Indonesia memiliki pariwisata yang potensial untuk dikunjungi. Lalu, kenapa orang Indonesia rata-rata hanya piknik 2 kali dalam setahun?
Di Indonesia rata-rata orang memanfaatkan libur pada libur lebaran dan libur akhir tahun karena pada saat ini biasanya momentum mudik atau pulang kampung marak di lakukan. Seiring dengan itu, orang lebih senang menghabiskan waktu dengan keluarga pada 2 momentum ini.
Tak heran tempat wisata akan panen pada saat libur lebaran Idul Fitri maupun akhir tahun.
Oleh sebab itu, InJourney bersama Kementerian Pariwisata terus mendorong agar wisatawan domestik bisa dimaksimalkan hingga mendekati 5 kali setahun.
Potensial wisatawan nusantara dapat dimaksimalkan hingga 5 kali mendekati China. Hasil simulasi menunjukkan bahwa peningkatan hingga 5 kali, akan mendorong dampak ekonomi langsung pada kisaran Rp 3.281,7 triliun atau setara 18,4 persen dari PDB.
Target tersebut bisa terus didorong di tahun 2023. Apalagi, Indonesia memiliki potensi pariwisata kreatif yang beragam dan bisa dikembangkan lebih maksimal. Seperti gelaran event-event international yang dikemas secara lebih menarik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/aum)