
Ayah-Bunda, Jangan Membandingkan Anak Kalau Mau Mereka Sukses

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagai orang tua, sebaiknya Anda selalu mengatakan hal-hal baik kepada anak. Namun terkadang ketika orang tua melihat anaknya tidak sepintar atau seberbakat anak-anak lainnya, mereka cenderung membandingkan.
Hal tersebut sangatlah keliru sebab anak akan mengalami kesulitan dalam hal pembentukan jati diri dan menghambat kesuksesan mereka. Tidak hanya itu, orang tua yang selalu membandingkan akan membuat kesehatan mental anak terganggu.
Kebiasaan membanding-bandingkan anak merupakan salah satu tanda gaya parenting yang narsistik. Pola pengasuhan yang seperti ini bisa berdampak sangat buruk terhadap perkembangan psikologis anak. Anak-anak dari orang tua narsis secara alamiah akan belajar dan meniru bahwa manipulasi dan rasa bersalah adalah strategi yang efektif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Menurut psikolog Schrag Hershberg, ketika orang tua membandingkan anak mereka dengan orang lain, itu akan membuat mereka merasa rendah diri."Pada akhirnya, anak-anak akhirnya merasa diri mereka buruk. Ini merupakan faktor risiko untuk sejumlah hal negatif di kemudian hari, seperti kecemasan, depresi, dan penyalahgunaan narkoba," katanya.
Satu hal yang perlu diketahui adalah, anak tidak perlu dibanding-bandingkan. Namun orangtua yang narsistik akan kerap membandingkan sang anak dengan dirinya yang dahulu atau anak lainnya.
Mereka mungkin memiliki anak emas yang mereka puji berlebihan, misalnya, ketika berbicara buruk tentang anak lain dalam keluarga.
Tak peduli betapa bagusnya pencapaian sang anak, orang tua jenis ini tetap merasa buah hatinya kurang memuaskan. Satu-satunya patokan yang dipegangnya adalah bagaimana dirinya berhasil melewati hambatan atau masalah tersebut.
Hal ini tentu dapat membuat anak merasa tidak nyaman, tidak setia dan secara psikologis tidak aman.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ayah & Bunda, 10 Etika Dasar Ini Perlu Diajarkan Kepada Anak