
Gokil! Laba BUMN Ini Bisa Beli Klub Manchester United

Jakarta, CNBC Indonesia - Keluarga Glazer belum lama ini mengumumkan akan menjual klub sepakbola legendaris Manchester United (MU). Klub yang dijuluki 'setan merah' ini dijual setelah dikuasai keluarga Glazer sejak 2005.
Harganya penjualannya pun fantastis, Berdasarkan laporan Sky Sports, keluarga Glazer membuka harga penjualan Manchester United seharga 5 miliar poundsterling atau setara dengan Rp 93,3 triliun.
Dilansir melalui situs resminya, MU akan terbuka untuk opsi investasi maupun penjualan klub. Alasannya, langkah ini disebut sebagai salah satu alternatif strategi baru dengan tujuan akhir memanfaatkan peluang klub, baik di lapangan maupun secara komersial.
Bagi calon investor atau pembeli, MU menekankan syarat yang bisa mengembangkan klub. Di antaranya membangun stadion dan infrastruktur klub, juga melebarkan sayap MU secara global.
"Ini akan mencakup penilaian terhadap beberapa inisiatif untuk memperkuat klub, termasuk pembangunan kembali stadion dan infrastruktur, dan perluasan operasi komersial klub dalam skala global, masing-masing dalam konteks meningkatkan kesuksesan jangka panjang tim putra, putri, dan akademi klub, serta membawa manfaat bagi penggemar dan pemangku kepentingan lainnya," tulis MU dikutip, Kamis (24/11/2022).
Lalu siapa yang mampu membeli klub Red Devils ini?
Dengan harganya yang fantastis, disebutkan ada investor asal Amerika Serikat yang tertarik membeli klub ini, meski belum terungkap identitasnya. Jika berandai-andai MU bisa dimiliki Indonesia, siapakah yang mampu menggelontorkan dana sebesar itu?
Seperti diketahui, banyak juga pengusaha Indonesia yang pernah memiliki saham di klub sepakbola ternama, seperti Inter Milan, DC United, hingga Brisbane Roar. Tentunya dibutuhkan bisnis yang solid untuk bisa membeli klub sekelas MU.
Jika Indonesia memang ingin memiliki MU, maka BUMN punya kesempatan emas untuk masuk. Tapi siapakah BUMN yang mampu membeli harga yang ditetapkan keluarga Glazer?
Menelisik lebih jauh, ada satu BUMN yang memiliki kinerja solid dengan pertumbuhan laba konsisten, dan memiliki pengalaman di sepakbola. Jawabannya adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Meski bank raksasa ini lebih dikenal fokus dengan UMKM, BRI telah mencetak sejarah di sepakbola tanah air dengan menjadi sponsor Liga 1. BRI Liga 1 yang berlangsung ketika pandemi Covid-19 masih melanda menjadi angin segar bagi masyarakat Indonesia.
Dengan digelarnya kompetisi BRI Liga 1 setelah vakum lebih dari setahun menimbulkan multiplier effect yang kuat. Dari sisi ekonomi, penyelenggaraan BRI Liga 1 berhasil menjadi motor penggerak ekonomi khususnya di industri sepak bola nasional serta UMKM yang terlibat dalam industri Sepak Bola.
Sementara dari sisi kinerja, BRI pun tidak perlu diragukan lagi. Hal ini tercermin dari laba kuartal III 2022 mencapai yakni Rp 39,31 triliun atau tumbuh 106,14% yoy.
Kemudian sepanjang 2021, BRI mampu mencetak laba Rp 34,37 triliun, pada 2020 laba BRI senilai Rp 18,66 triliun, dan 2019 sebesar Rp 34,41 triliun.
Artinya dalam 4 tahun ke belakang laba BRI menembus lebih dari Rp 100 triliun, tepatnya Rp 127,08 triliun. Jumlah ini tentunya mampu memenuhi harga yang ditawarkan keluarga Glazer, yakni sekitar Rp 93,3 triliun.
Maka klub Setan Merah bisa saja dibeli dengan mudah oleh BRI. Bahkan bukan hal mustahil BRI bisa membeli klub MU, jika laba tahun ini dan tahun depan dikumpulkan dengan estimasi, laba 2022 di atas Rp 45 triliun dan 2023 bisa tembus Rp 50 triliun. Dengan catatan hingga akhir 2023 belum ada pihak yang tertarik membeli MU.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Merci, Rapha! Bek Raphael Varane Resmi Tinggalkan MU Akhir Musim ini
