Mau Punya Anak yang Sukses & Bahagia? Berhenti Lakukan Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ingin punya anak yang sukses dan bahagia dalam hidupnya? Berhentilah membanding-bandingkan anak dengan orang lain.
Kebiasaan membanding-bandingkan anak merupakan salah satu tanda gaya parenting yang narsistik. Pola pengasuhan yang seperti ini bisa berdampak sangat buruk terhadap perkembangan psikologis anak. Anak-anak dari orang tua narsis secara alamiah akan belajar dan meniru bahwa manipulasi dan rasa bersalah adalah strategi yang efektif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Menurut psikolog Schrag Hershberg, ketika orang tua membandingkan anak mereka dengan orang lain, itu akan membuat mereka merasa rendah diri."Pada akhirnya, anak-anak akhirnya merasa diri mereka buruk. Ini merupakan faktor risiko untuk sejumlah hal negatif di kemudian hari, seperti kecemasan, depresi, dan penyalahgunaan narkoba," katanya.
Satu hal yang perlu diketahui adalah, anak tidak perlu dibanding-bandingkan. Namun orangtua yang narsistik akan kerap membandingkan sang anak dengan dirinya yang dahulu atau anak lainnya.
Mereka mungkin memiliki anak emas yang mereka puji berlebihan, misalnya, ketika berbicara buruk tentang anak lain dalam keluarga.
Tak peduli betapa bagusnya pencapaian sang anak, orang tua jenis ini tetap merasa buah hatinya kurang memuaskan. Satu-satunya patokan yang dipegangnya adalah bagaimana dirinya berhasil melewati hambatan atau masalah tersebut.
Hal ini tentu dapat membuat anak merasa tidak nyaman, tidak setia dan secara psikologis tidak aman.
[Gambas:Video CNBC]
Stop Ucapkan 4 Kalimat Toxic Ini ke Anak, Efeknya Bisa Buruk!
(hsy/hsy)