Apakah Anda Orang Tua yang Narsis? Ini 7 Tandanya

Lifestyle - Tim Redaksi, CNBC Indonesia
10 November 2022 13:50
Ilustrasi Keluarga (Designed by Freepik) Foto: Ilustrasi Keluarga (Designed by Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Orang tua narsis adalah orang tua yang terkena gangguan kepribadian narsistik. Biasanya, orang tua narsistik bersikap sangat posesif terhadap anak-anak mereka dan merasa terancam dengan kemandirian anak-anak mereka yang sedang tumbuh.

Tak cuma itu, orang tua yang narsis bisa sangat marah ketika anaknya melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. 

Pola pengasuhan yang seperti ini bisa berdampak sangat buruk terhadap perkembangan psikologis anak. Anak-anak dari orang tua narsis secara alamiah akan belajar dan meniru bahwa manipulasi dan rasa bersalah adalah strategi yang efektif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Sayangnya, tak banyak orang tua menyadari bahwa mereka sebenarnya telah menerapkan gaya parenting yang narsistik. 

Berikut adalah tanda-tanda umum orang tua naristik yang dikutip CNBC International:

1. Melihat anak sebagai sumber validasi

Orang tua yang narsistik akan sering memamerkan anak-anak mereka ketika mereka saat mendapatkan sesuatu yang spesial. Dalam beberapa situasi, orang tua narsis lebih memilih untuk fokus terhadap minat dan pencapaian dirinya sendiri dibandingkan membesarkan anak.

Aktivitas seperti hobi yang bisa memberikan nilai tambah untuk validasi dan harga diri pun mengakibatkan mereka mengabaikan anak. Orang tua narsis melampiaskan cita-cita terpendam yang tidak kesampaian dan berharap sang anak bisa mencapainya untuk mereka serta menambah kepercayaan diri orang tua.

Contohnya, ketika orang tua memaksakan anaknya untuk menjadi dokter, pengacara atau profesi tertentu.

2. Reaktif secara emosional tetapi mengabaikan perasaan anak

Beberapa orang tua narsis memiliki sifat terlalu sensitif dan tidak fleksibel. Mereka cenderung mengatur perilaku anaknya hingga ke detail terkecil dan bisa sangat marah jika anak tidak berhasil menurutinya.

Mereka juga cenderung mudah tersinggung dan emosinya gampang terpicu tanpa alasan yang jelas. Misalnya, jika anak tidak dianggap mendengarkan, orang tua narsis bisa menghukum anak dengan berat, padahal bisa saja ada kesalahpahaman.

Orang tua narsis biasanya kurang memiliki kecerdasan emosional sehingga gagal memahami anaknya sendiri. Mereka susah untuk berempati dengan apa yang dialami anak.

3. Selalu mengutamakan kebutuhan sendiri

Orang tua narsistik mengharapkan anak-anak mereka untuk berkorban agar mereka dapat melakukan atau memiliki apa pun yang mereka inginkan.

4. Mereka memiliki batasan diri yang buruk

Orang tua yang narsis bisa sangat mengganggu. Ketika mereka tidak menyukainya, mereka tidak akan berinteraksi dengan si anak.

Mereka juga gemar menjatuhkan kepercayaan diri anak. Hal ini dilakukan supaya orang tua tetap merasa diri mereka superior di hadapan anak.

Menjatuhkan anak ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk, misalnya kritik yang terlalu tajam dan tidak masuk akal sehingga membuat anak gampang terpuruk dan tidak percaya diri.

5. Sering membandingkan

Satu hal yang perlu diketahui adalah, anak tidak perlu dibanding-bandingkan. Sedangkan orangtua yang narsistik akan kerap membandingkan sang anak dengan dirinya yang dahulu atau anak lainnya.

Mereka mungkin memiliki anak emas yang mereka puji berlebihan, misalnya, ketika berbicara buruk tentang anak lain dalam keluarga.

Tak peduli betapa bagusnya pencapaian sang anak, orang tua jenis ini tetap merasa buah hatinya kurang memuaskan. Satu-satunya patokan yang dipegangnya adalah bagaimana dirinya berhasil melewati hambatan atau masalah tersebut.

Hal ini tentu dapat membuat anak merasa tidak nyaman, tidak setia dan secara psikologis tidak aman.

6. Mereka mengalihkan kesalahan ke anak-anak mereka

Narsisis memiliki kebutuhan untuk merasa sempurna, sehingga mereka melalaikan tanggung jawab atas kesalahan langkah mereka sendiri dan menyalahkan anak-anak mereka. Mereka bisa menjadi kejam ketika mereka merasa dikritik, dan komentar mereka sering menyengat.

Pengulangan umum dari orang tua narsis mungkin seperti, "Ini salahmu bahwa aku sangat lelah," atau, "Aku bisa memiliki karier yang hebat jika aku tidak harus berurusan denganmu."

Seiring waktu, anak-anak dari orang tua narsistik menginternalisasi komentar ini dan mulai menyalahkan diri sendiri.

7. Mengharapkan anak menjadi pengasuh

Di usia yang relatif muda, pesan dari orang tua yang narsistik adalah bahwa anak mereka harus menjaga mereka. Ini terus terjadi hingga dewasa, di mana orang tua yang narsis bisa sangat manipulatif.

Beberapa kata yang sering dilontarkan, seperti, "Saya memberi makan dan memberi pakaian kepada kamu, jadi sekarang kamu berutang kepada saya."

Banyak narsisis mengharapkan anak-anak mereka untuk memberikan perawatan dan dukungan di kemudian hari.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Mau Masa Depan Anak Bahagia & Sukses? Ini Rahasianya


(hsy/hsy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading