
Riset: Banyak Orang Kaya Bingung Cara Mewariskan Hartanya

Jakarta, CNBC Indonesia - Di Amerika Serikat (AS), harta kekayaan sekitar US$84 triliun atau sekitar Rp1 kuadriliun (asumsi kurs Rp15.690/US$) diprediksi akan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam 20 tahun ke depan. Namun, menurut laporan dari UBS, sekitar 41 persen dari orang kaya saat ini masih belum memiliki rencana terkait bagaimana mewariskan kekayaan mereka kepada generasi yang lebih muda.
Sementara itu, hasil survei Bank Swiss kepada 4.500 investor dari 14 wilayah yang masing-masing memiliki aset kekayaan senilai lebih dari US$1 juta atau sekitar Rp15 miliar menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka belum memiliki rencana pasti terkait bagaimana membagi uang dan investasi mereka.
"Bahkan setelah kenyataan pahit pandemi, banyak investor tidak mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan transfer kekayaan yang mulus," sebut temuan penelitian tertanggal 19 Oktober lalu, dikutip dari CNBC Make It.
Namun, ini bukan berarti bahwa investor tidak memikirkan hal tersebut. Faktanya, 76 persen dari investor sebenarnya sudah memikirkan apakah akan ada masalah saat mengalihkan aset mereka. Sementara itu, 71 persen berniat meminimalkan pajak atas warisan yang akan mereka tinggalkan, dan 70 persen lainnya mengkhawatirkan kebijakan penggunaan aset oleh generasi selanjutnya.
Laporan mengatakan, 66 persen investor mengaku khawatir tentang aspek keadilan. Tidak semua dari mereka berencana untuk membagi kekayaan mereka secara merata.
"Para dermawan yang telah memutuskan untuk memihak beberapa ahli waris atas yang lain memiliki alasan yang jelas. Sebanyak 80 persen akan memberi lebih banyak harta kepada ahli waris yang memiliki hubungan lebih dekat dengan mereka. Sedangkan, sisanya menyebutkan itu semua bergantung kepada kebutuhan keuangan ahli waris dan peran mereka dalam pengasuhan," katanya.
Lebih dari separuh investor menganggap bahwa warisan bukanlah hal yang mendesak, 46 persen memilih untuk menghindari topik terkait uang dalam keluarga dan 49 persen khawatir membuat anak atau cucu mereka merasa berhak atas harta tersebut.
Di antara mereka calon pewaris kekayaan, sebagian memilih untuk menghindari pembicaraan tentang uang karena merasa tidak nyaman.
"Sangat sensitif untuk bertanya, 'Hei, apa yang akan terjadi dengan uang Anda ketika Anda mati?' Kami menghindar dari percakapan itu, "salah satu orang yang dikutip dalam laporan itu menjelaskan.
Presiden Divisi Manajemen Kekayaan Global UBS dan kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, Iqbal Khan mengatakan bahwa menghindari topik tersebut dapat menyebabkan masalah jangka panjang.
"Investor sangat menginginkan proses pewarisan berjalan lancar, namun perencanaan pewarisan yang tidak memadai dapat memakan biaya dan dapat menyebabkan konflik keluarga yang tidak terselesaikan," komentarnya.
Penelitian tersebut mengungkapkan, sekitar 40 persen dari mereka yang mewarisi aset menyesal tidak membicarakan kekayaan dengan keluarga mereka sebelumnya. Sepertiga dari mereka melaporkan konflik dengan saudara kandung atau anggota keluarga lainnya tentang cara membagi uang atau tentang pertanyaan seperti "Siapa yang mendapat rumah?"
Survei tersebut menemukan bahwa baik mereka yang memberi maupun yang mewarisi aset sangat ingin membuka percakapan dan membuat rencana yang lebih formal tentang perpindahan investasi dari satu generasi ke generasi berikutnya.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tajir Melintir! Ini Harta Kekayaan Keluarga Kerajaan Inggris