Peneliti Temukan Metode Baru untuk Prediksi Umur Seseorang

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
03 November 2022 18:10
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga jenis Pfizer kepada warga saat vaksinasi booster Covid-19 di RSUI, Depok, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi lansia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagian besar orang berharap memiliki umur yang panjang agar dapat melakukan banyak hal. Guna mencapai hal tersebut, ada banyak faktor yang memengaruhi panjang umurnya seseorang.

Melansir dari World Economic Forum, ilmuwan Amerika Serikat mengembangkan model penelitian baru untuk memperkirakan faktor umur panjang seseorang yang berusia lebih dari 70 tahun. Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan mengevaluasi 17 faktor penyebab seseorang bisa berumur dua, lima, hingga sepuluh tahun lebih panjang.

"Penelitian ini dirancang untuk menentukan penyebab proksimal umur panjang seseorang-faktor-faktor yang menandakan apakah seseorang kemungkinan akan hidup dua atau 10 tahun lagi," sebut penulis utama studi yang dipublikasikan eBioMedicine, Virginia Byers Kraus.

Kraus dan rekan-rekannya meneliti 1.500 sampel darah yang telah disimpan dari studi longitudinal sejak 1980. Sampel tersebut diperoleh dari orang tua yang mendaftar.

Sampel itu diambil ketika para peserta telah berusia 71 tahun pada 1992 lalu disimpan di National Institute of Health. Ketika sampel-sampel tersebut ingin dihancurkan, para peneliti tiba tepat waktu untuk memindahkan dan menganalisisnya.

Para peneliti memanfaatkan seluruh fitur dari studi yang terdahulu sehingga mereka mampu menerapkan alat analisis canggih yang ada saat ini. Dipimpin oleh Constantin Aliferis dan Sisi Ma di University of Minnesota, para peneliti mampu menyelidiki faktor kesehatan untuk mengidentifikasi satu set inti dari 17 variabel prediktif yang memiliki dampak kausal pada umur panjang.

Hasil analisis menemukan bahwa faktor utama peserta memiliki umur lebih panjang dua, lima, hingga sepuluh tahun adalah kemampuan fungsi fisik, yaitu kemampuan untuk berbelanja bahan makanan atau melakukan berbagai aktivitas fisik, salah satunya adalah membersihkan rumah. Para peneliti justru tidak menemukan faktor adanya kanker atau penyakit jantung sebagai salah satu prediktor utama.

Sedangkan, orang tua yang hidup dua tahun setelah pengambilan darah, faktor utama pendukung umur panjangnya adalah memiliki banyak kolesterol high-density lipoprotein (HDL) yang bukan sembarang lipid HDL, tetapi volume partikel HDL yang sangat kecil.

"Ini sangat mengejutkan," sebut Kraus.

"Kami berhipotesis bahwa partikel HDL yang sangat kecil ini adalah ukuran yang paling baik dalam mengais dan membersihkan endotoksin, molekul penyebab peradangan yang kuat dari mikroba usus dari sirkulasi. Partikel kecil mungkin juga paling mampu masuk ke sudut dan celah sel untuk menghilangkan kolesterol jahat sehingga memiliki lebih banyak dari mereka dapat memberikan manfaat perlindungan ini," lanjutnya.

Selain itu, peneliti menemukan bahwa seseorang yang tidak pernah merokok bisa memiliki umur sepuluh tahun lebih panjang.

"Langkah-langkah ini memperjelas dan memperkaya pemahaman kita tentang mekanisme yang mendasari umur panjang dan dapat menunjukkan tes yang tepat dan intervensi potensial," kata Kraus.


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rahasia Panjang Umur dari Nenek Berusia 122 Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular