Memahami Henti Jantung, Penyebab Kematian di Tragedi Itaewon

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
31 October 2022 11:30
Infografis/Waspada Masalah Jantung Setelah Pulih COVID-19/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/Waspada Masalah Jantung Setelah Pulih COVID-19/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Henti jantung mendadak disebut sebagai pemicu tewasnya 154 orang dalam tragedi pesta malam Halloween di Kawasan Itaewon, Korea Selatan. Kerumunan massa yang tidak terkontrol menyebabkan kepanikan hingga pengunjung saling menginjak. Petugas keamanan pun sampai harus bersusah payah menarik sejumlah orang dari kerumunan lantaran kondisinya sangat penuh.

Dari situasi tersebut, ratusan orang sudah terkapar di jalanan akibat henti jantung.

Lantas apa itu henti jantung?

Mengutip Mayo Clinic, henti jantung mendadak adalah hilangnya fungsi jantung, pernapasan, dan kesadaran secara tiba-tiba. Kondisi ini biasanya diakibatkan oleh masalah di sistem kelistrikan jantung yang mengganggu pemompaan jantung dan menghentikan aliran darah ke tubuh Anda.

Serangan jantung mendadak tidak sama dengan serangan jantung. Namun, serangan jantung terkadang dapat memicu gangguan listrik yang menyebabkan serangan jantung mendadak.

Jika tidak segera mendapat pertolongan, serangan jantung mendadak dapat menyebabkan kematian. 

Penderita perlu diberikan pertolongan pertama berupa CPR dan kejut jantung, agar tidak terserang komplikasi.

Gejala henti jantung mendadak

Adapun gejala henti jantung mendadak, pada umumnya adalah pingsan. Namun, sebagian penderita henti jantung mendadak dapat mengalami gejala awal berupa, pusing, lemas, nyeri dada, sesak napas dan dada berdebar.

Dikutip dari Hopkinsmedicine, terdapat sejumlah penyebab henti jantung. Di antaranya, yaitu:

  • Aritmia dan fibrilasi ventrikel. Aritmia terjadi ketika sinyal listrik di jantung mengalami masalah yang menyebabkan detak jantung tidak normal. Sementara fibrilasi ventrikel adalah jenis aritmia dan merupakan penyebab paling umum dari henti jantung.
  • Pembesaran jantung (kardiomiopati). Otot jantung melebar atau menebal, menyebabkan kontraksi jantung yang tidak normal.
  • Penyakit arteri koroner. Jenis penyakit jantung ini terjadi ketika arteri koroner menyempit dan menebal oleh penyumbatan plak, yang membatasi aliran darah ke jantung. Jika tidak diobati, penyakit arteri koroner dapat menyebabkan gagal jantung atau aritmia, yang keduanya dapat menyebabkan henti jantung.

Penyebab lain dari henti jantung mungkin termasuk:

  • Kehilangan darah
  • Penyakit jantung katup
  • Kekurangan oksigen
  • Tingginya kadar kalium dan magnesium (dapat menyebabkan aritmia)

(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Belajar dari Itaewon, Lakukan Ini saat Insiden Henti Jantung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular