Mengapa Gagal Ginjal Akut Hanya Menyerang Anak-Anak?

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena penyakit Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgGAPA) yang menyerang anak tengah menjadi kekhawatiran baru di kalangan orang tua. Sebagian bertanya-tanya terkait alasan mengapa penyakit ini hanya menyerang anak-anak, sedangkan orang dewasa tidak.
Menurut catatan Kementerian Kesehatan, pasien gagal ginjal akut didominasi anak di bawah 5 tahun. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Siti Nadia Tarmizi menyebutkan bahwa pasien anak mendominasi kasus ini karena pemicunya adalah obat sirup, yang umumnya dikonsumsi oleh anak-anak.
"Kalau belajar dari (kasus) Gambia yang kejadiannya berhubungan dengan obat cair dan sirup, anak-anak rentang usia 1 sampai 5 tahun memang lebih banyak mengonsumsi obat sediaan cair atau sirup," jelas Nadia ketika dihubungi CNBC Indonesia, Senin (24/10/2022).
"Selain itu, maturitas (kematangan) organ pada anak, kan, juga belum optimal. Makanya lebih rentan," lanjut Nadia menjelaskan alasan dugaan sementara penyebab gagal ginjal hanya menyerang anak-anak.
Meski demikian, Nadia menyebut bahwa penelitian lebih lanjut mengenai fenomena penyakit ini masih dibutuhkan.
Sejauh ini diketahui bahwa penyebab penyakit tersebut adalah cemaran zat berbahaya dalam obat yang dikonsumsi anak-anak, yaitu etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).
Hingga Senin (24/10/2022) Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, menyebutkan bahwa kasus gangguan ginjal akut telah mencapai 245 kasus di 26 provinsi dengan angka kematian di atas 57%. Angka kematian tersebut menunjukkan kenaikan yang signifikan. Pada Jumat (21/10/2022) lalu, jumlah kematian yang tercatat baru 133 pasien dengan fatality rate 55%.
[Gambas:Video CNBC]
Anak Demam? Ini Saran dari Direktur RSCM
(hsy/hsy)