RSCM Pakai Obat Singapura untuk Perawatan Pasien Gagal Ginjal
Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal Progresif (GgGAPA) pada anak yang masih belum diketahui penyebabnya telah menewaskan 63% dari 49 pasien yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Guna mengatasi fenomena gagal ginjal akut yang misterius tersebut, RSCM menyebutkan telah mencoba berbagai upaya. Salah satu upaya yang dilakukan oleh RSCM adalah membeli obat penawar dari luar negeri setelah melakukan diskusi dengan dua profesor dari Inggris dan Australia yang memantau kasus serupa di Gambia, Afrika Barat serta penelitian secara literatur.
"Ternyata ada zat yang terkandung dalam obat tertentu yang bisa mengikat racun dalam tubuh seseorang. Setelah dicari, ternyata salah satunya yang menjual adalah Singapura," jelas dr. Lies, Direktur Utama (Dirut) RSCM, dalam konferensi pers kasus GgGAPA di RSCM, Kamis (20/10/2022).
Dia mengatakan, RSCM membeli 10 vial obat penawar tersebut setelah memperoleh izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Obat tersebut tiba di Indonesia pada Selasa (18/10/2022) dan langsung diberikan kepada pasien yang dirawat di RSCM.
"Hasilnya kita tunggu dulu karena baru dua hari (obat diberikan kepada pasien) jadi kita belum bisa menyampaikan secara pasti (hasilnya) walaupun sebagian menunjukkan perbaikan," papar dr. Lies, Direktur Utama (Dirut) RSCM, dalam konferensi pers kasus GgGAPA di RSCM, Kamis (20/10/2022).
Dr. Lies menyatakan, dosis obat penawar per satu vial diberikan, salah satunya, berdasarkan berat badan pasien. Berkaitan dengan hal tersebut, RSCM menggunakan dua vial perhari untuk sepuluh pasien anak gangguan ginjal akut atipikal progresif sehingga total obat yang telah diberikan hingga hari ini adalah empat vial.
RSCM berencana untuk kembali mendatangkan obat penawar racun tersebut sebagai langkah antisipasi jika pasien gagal ginjal bertambah.
Sebelumnya, Kemenkes melalui Juru bicara, dr. Mohammad Syahril, menyebutkan bahwa Indonesia telah membeli obat penawar atau antidotum untuk diberikan kepada pasien gagal ginjal akut yang masih mendapat perawatan di fasilitas kesehatan.
"Kementerian Kesehatan melalui RSCM telah membeli antidotum atau obat penawar yang didatangkan langsung dari luar negeri untuk diberikan kepada pasien-pasien yang saat ini masih dirawat," ungkap dr. Mohammad Syahril, Juru Bicara Kemenkes, dalam konferensi pers daring, Rabu (19/10/2022).
Kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak usia 6 bulan hingga 18 tahun mengalami peningkatan signifikan dalam dua bulan terakhir, terutama pada akhir Agustus 2022. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menerima 206 laporan kasus dengan 99 laporan kematian hingga Selasa (18/10/2022). Laporan tersebut dihimpun dari 20 provinsi di Indonesia.
(hsy/hsy)