66 Anak di Negara Ini Mati Mendadak karena Paracetamol Sirup

Rindi Salsabilla, CNBC Indonesia
10 October 2022 11:09
Ilustrasi obat batuk. Ist
Foto: Ilustrasi obat batuk. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Sedikitnya 66 anak di Gambia, Afrika Barat, meninggal usai mengonsumsi obat batuk sirup mengandung paracetamol. Karena insiden ini, pemerintah setempat telah menarik penjualan obat-obat tersebut. 

Dilansir dari Reuters, Direktur Pelayanan Kesehatan Gambia, Mustapha Bittaye, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan setelah terjadinya lonjakan kasus cedera ginjal akut pada anak-anak di bawah usia lima tahun sejak akhir Juli lalu.

"Puluhan anak telah meninggal dalam tiga bulan terakhir. Otopsi menunjukkan (adanya) kemungkinan parasetamol," jelas Bittaye, dikutip dari Reuters.

Dia menjelaskan, sejumlah pasien mengalami masalah ginjal selama tiga hingga lima hari setelah mengonsumsi sirup parasetamol yang dijual secara lokal. 

Regulator obat-obatan, Medicines Control Agency (MCA), mengatakan bahwa tidak ada data yang bisa dipergunakan untuk melarang peredaran sirup parasetamol. Terlebih, parasetamol dikenal sebagai obat penghilang rasa sakit, salah satunya demam pada anak-anak.

Anak-anak yang dilaporkan meninggal dunia sebelumnya mengalami sejumlah gejala, yaitu sulit buang air kecil, demam, muntah, dan gagal ginjal.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan global untuk empat sirup obat batuk yang diduga berkaitan dengan kematian 66 anak di Gambia. Sirup obat batuk yang mengandung paracetamol ini disebut "berpotensi dikaitkan dengan cedera ginjal akut dan 66 kematian di antara anak-anak," kata WHO, dikutip dari BBC.

Keempat sirup obat batuk tersebut yakni Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup. 

WHO menyebut, keempat obat diproduksi oleh perusahaan India, Maiden Pharmaceuticals, yang diduga tak memiliki jaminan keamanan. Analisis laboratorium dari sampel empat produk menunjukkan bahwa semua obat batuk sirup tersebut mengandung dietilen glikol dan etilen glikol sebagai kontaminan yang jumlahnya melebihi batas aman.

Saat ini, otoritas India masih melakukan investigasi terkait masalah tersebut. 


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 4 Obat Batuk Ini Diduga Sebabkan Penyakit Ginjal pada Anak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular