Si Kecil Ogah Makan saat MPASI? Lakukan 4 Tips Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki usia enam bulan, air susu ibu (ASI) sudah tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil. Maka dari itu, seiring dengan semakin siapnya sistem pencernaan bayi, orang tua sudah harus mulai memperkenalkan makanan pendamping ASI atau lebih dikenal dengan MPASI.
Namun di samping itu, ternyata MPASI bisa menjadi mimpi buruk bagi orang tua, terutama ketika si kecil mulai bisa menolak makanan yang diberikan, seperti menutup mulut rapat-rapat, menyemburkan makanan yang sudah masuk ke mulut, hingga membuang makanan yang ada di depan mata. Perilaku tersebut umumnya disebut dengan GTM atau gerakan tutup mulut yang dapat memicu stres bagi orang tua.
Dikutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat sejumlah faktor penyebab terjadinya GTM pada bayi, yaitu bosan dengan makanan yang disajikan, sakit, tidak lapar, hingga adanya trauma terhadap suatu makanan ataupun proses makan.
Di samping itu, menurut penelitian multisenter IDAI, salah satu penyebab umum GTM adalah inappropriate feeding practice atau pemberian makanan yang tidak sesuai dengan usia bayi. Lantas, bagaimana cara mengatasi GTM pada si kecil?
1. Perhatikan Waktu dan Penyajian Makanan
MPASI merupakan salah satu momen memperkenalkan makanan kepada anak untuk yang pertama kalinya. Maka dari itu, perhatikan kebersihan makanan baik saat persiapan dan penyajian, ketepatan waktu saat memberikan makan, dan kuantitas serta kualitas makanan yang diberikan.
2. Atur Jadwal Makan Anak
Saat MPASI, mulai atur jadwal makanan utama dan makanan ringan anak. Menurut IDAI, pembagian yang ideal adalah makanan utama tiga kali, makanan ringan dua kali, dan susu 500ml dua hingga tiga kali dalam satu hari.
Selain itu, batasi waktu makan anak. IDAI menyarankan orang tua untuk mengakhiri anak untuk makan ketika sudah mencapai waktu 30 menit. Namun, bila setelah 10-15 menit anak tidak mau makan, jangan paksa anak untuk melanjutkan makan dan segera akhiri proses makan. Selain untuk menghindari trauma, latihlah anak untuk mengenali rasa kenyang dan lapar.
3. Variasikan Jenis Makanan
Ketika anak mulai menunjukkan perilaku sulit makan, tawarkan jenis makanan yang baru dan sajikan bersama makanan yang disukai. Selain itu, tawarkan makanan yang dapat digenggam oleh anak (finger foods) agar anak dapat belajar makan secara mandiri.
4. Hindari Makan sambil Bermain
Selama MPASI, IDAI menyarankan orang tua untuk tidak membiasakan anak melakukan kegiatan lain saat makan, seperti bermain, menonton video melalui gawai, menonton televisi, dan berjalan-jalan. Selain itu, memberikan minuman selain air mineral juga tidak disarankan. Terakhir, IDAI mengimbau orang tua untuk tidak menjadikan makanan sebagai hadiah ketika anak berhasil melakukan sesuatu.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
