Bos Arema Minta Maaf: Tak Ada Sepakbola Seharga Nyawa!

Lifestyle - Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
02 October 2022 12:50
Arema/CNN Indonesia/Andry Novelino Foto: Arema/CNN Indonesia/Andry Novelino

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Arema FC Juragan 99 atau Gilang Widya Pramana buka suara terkait kerusuhan yang terjadi saat laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu 1 Oktober 2022.

Pada laman Instagram-nya, Gilang mengunggah foto pita putih tanpa caption apa-apa. Pita Putih kerap diasosiasikan sebagai bentuk duka cita dalam dunia olahraga. Klub sepakbola atau suporter kerap mengunggah pita putih sebagai tanda berduka apabila ada insiden nahas yang terjadi di dunia persepakbolaan.

Di postingan selanjutnya, Gilang meminta maaf atas insiden yang telah menewaskan 130 orang tersebut.

Berikut adalah pernyataan lengkap Gilang alias Juragan 99:

Sebagai Presiden Arema FC, saya meminta maaf yang tulus kepada seluruh warga malang raya yang terdampak atas kejadian ini, saya sangat prihatin dan mengutuk keras kerusuhan di stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan seratusan lebih korban jiwa.

Saya turut merasakan duka yang mendalam dan berbelasungkawa untuk para Aremania dan Aremanita yang menjadi korban dalam musibah Kanjuruhan tadi malam, semoga kepada keluarga yg ditinggalkan diberikan ketabahan.

Saat ini manajemen Arema FC terus berkoordinasi dengan pusat layanan kesehatan untuk mengurus para korban. Kami meminta agar diberikan pelayanan yg maksimal dalam penanganan korban luka2, dan meminta pusat2 layanan kesehatan utk menyampaikan pembiayaan nya kepada manajemen Arema FC, Kami juga mendukung penuh pengusutan dan investigasi yang dilakukan pihak kepolisian, dan memohon pihak2 untuk menahan diri sampai benar2 ketemu titik terang permasalahnnya.

Tidak ada sepakbola seharga nyawa. Tidak ada!


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Presiden FIFA Soal Tragedi Kanjuruhan: This Is A Dark Day


(hsy/hsy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading