Dari Swiss hingga Iran, London Digeruduk Fans Roger Federer

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
24 September 2022 09:15
FILE - In this Thursday, Jan. 30, 2020 file photo, Switzerland's Roger Federer makes a backhand return to Serbia's Novak Djokovic during their semifinal match at the Australian Open tennis championship in Melbourne, Australia. Roger Federer offered stuck-at-home amateurs the ultimate online fantasy camp, a chance to get tennis tips from a GOAT. While people all over the world are cooped up because of the new coronavirus -- social distancing while trying to stay healthy and help others do the same -- a bunch of athletes have been posting workouts and drills on social media with suggestions for staying in shape. Federer did that sort of thing, too, on Tuesday, April 7, 2020. (AP Photo/Andy Brownbill, File)
Foto: Novak Djokovic (AP/Andy Brownbill)

Jakarta, CNBC Indonesia - Fans berkumpul untuk memberi penghormatan kepada Roger Federer ketika petenis Swiss itu mengakhiri kariernya yang gemilang di O2 Arena London pada Jumat (24/9/2022) waktu setempat.

Pemain berusia 41 tahun itu bermain dengan rival beratnya Rafael Nadal di nomor ganda pada pembukaan Laver Cup dalam pertandingan profesional terakhirnya.

Federer, juara Grand Slam 20 kali dan dianggap sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa. Ia mengumumkan pekan lalu bahwa cedera lutut yang terus-menerus membuat dia harus mengakhiri 24 tahun kariernya.

Banyak orang yang berjalan kaki di sisi Thames tempat Wimbledon delapan kali Federer memenangkan gelar ATP Finals pada 2010 dan 2011 mengenakan pakaian merah putih Swiss. Mereka pun sudah menyiapkan sapu tangan untuk menyambut malam yang disebut penuh emosional itu.

"Dia adalah salah satu duta besar terbaik untuk Swiss, jadi saya sangat senang berada di sini," kata Sonya Carvallares, 31, dari Zurich kepada Reuters, dikutip Sabtu (24/9/2022).

"Dia lebih dari sekadar pemain tenis, dia adalah ikon." lanjutnya.

Federer tidak memainkan pertandingan kompetitif sejak Wimbledon tahun lalu dan Carvallares mengatakan berita bahwa dia mengakhiri karier emasnya sangat disayangkan.

"Kami melihatnya datang dengan benar, dia tidak abadi. Secara pribadi saya sangat senang kami mendapat tiket untuk hari ini terutama sekarang. Tapi perasaan campur aduk. Dalam hal jumlah dia bukan yang terbesar, tapi di hati kami dia adalah yang terbesar. Saya pikir itu akan menjadi emosional, saya mungkin akan meneteskan air mata."

Fans tenis tidak hanya berdatangan dari penjuru Eropa, daya tarik unik Federer juga menjangkau dunia.

Seorang penonton bernama Miraaj el-Haque, mengenakan kaus bergambar karikatur Federer dan slogan "Terhebat Sepanjang Masa" datang dari Bangladesh.

"Seluruh babak pertama dalam hidup saya, sejak saya berusia lima tahun hingga sekarang saya berusia 23 tahun .... Saya tidak tahu apa-apa selain dia di dunia olahraga," katanya di luar O2 Arena.

Roger Federer in action during the exhibition tennis match against Rafael Nadal held at the Cape Town Stadium in Cape Town, South Africa, Friday Feb. 7, 2020. (AP Photo/Halden Krog)Foto: Roger Federer (AP/Halden Krog)

Ditanya apa yang membuat Federer begitu istimewa, dia berkata, "Saya pikir betapa menyenangkannya dia, dan seberapa banyak dia menjadi panutan dan bagaimana dia membuat penggemar merasa ketika dia bermain."

"Saya pikir hubungannya dengan para penggemar adalah sesuatu yang saya pikir tidak akan dimiliki pemain lain untuk sementara waktu. Cara dia membuat Anda merasa, cara dia memainkan permainan, cara dia berperilaku di luar lapangan, saya pikir semua faktor itu membuatnya menjadi atlet terhebat dalam olahraga apa pun."

Seorang penonton, Sadra Mahoob melakukan perjalanan dari Teheran untuk menonton Federer untuk terakhir kalinya.

"Roger adalah superstar di Iran, semua orang tahu tentang dia dan bermimpi untuk menontonnya dalam pertandingan langsung," katanya.

Pelajar Swiss Aurille von Ruht mengatakan final dengan Nadal, adalah cara sempurna bagi Federer untuk mengakhiri kariernya.

"Rafa dan Roger adalah dua pemain cantik dan dua orang cantik, jadi saya senang Roger bisa finis seperti ini."


(dem)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular