
Cara Mengusir Tikus yang Bersarang di Plafon Rumah

Jakarta, CNBC Indonesia - Tikus yang bersarang di plafon rumah adalah masalah yang meresahkan bagi banyak orang. Meski tampak sepele, ini bisa membahayakan karena tikus bisa mendatangkan berbagai penyakit berbahaya untuk keluarga Anda. Tenang, berikut cara mengusir tikus yang bersarang di plafon rumah.
Membiarkan tikus berkeliaran di rumah berpotensi merusak barang-barang yang ada di rumah Anda. Hewan pengerat ini harus mengasah giginya dengan menggerogoti barang-barang, seperti pintu, jendela, bahkan kabel yang berpotensi menyebabkan korsleting.
Tikus dikenal sebagai hewan pengganggu dalam kehidupan manusia. Hewan pemakan segala alias omnivora ini kerap menimbulkan kerusakan di berbagai sektor kehidupan manusia, seperti pertanian, perkebunan, permukiman, hingga kesehatan.
Jenis-jenis Tikus
Setidaknya ada lebih dari 60 spesies tikus yang teridentifikasi jenis atau spesiesnya di seluruh dunia. Secara umum, ada tiga jenis tikus yang mampu beradaptasi dengan baik pada lingkungan manusia. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Tikus Got (Rattus norvegicus)
Tikus got biasanya hidup di dalam tanah di seluruh gedung, sistem saluran pembuangan, dan di luar ruangan. Tikus jenis ini berjalan dengan bantalan kaki dan permukaan yang dilaluinya meninggalkan noda dari bulu berminyak.
Tikus got menyukai sereal, daging-dagingan, dan susu. Namun, spesies ini cenderung tidak makan di lokasi yang sama secara berturut-turut. Ini membuat mereka lebih sulit ditangkap.
Ciri-ciri tikus got:
Tubuh lebih besar
Ekor lebih pendek dari panjang kepala dan tubuh
Warna pucat di bawah ekor
Telinga kecil dan berbulu
Hidung tumpul
2. Tikus Atap (Rattus rattus)
Habitat tikus atap terbatas hanya pada bangunan. Di negara yang lebih hangat, tikus jenis ini bisa bersarang di pohon. Mereka lincah dan pandai mendaki. Tikus atap cenderung berjalan dengan jari-jari kaki dan menunjukkan noda terpisah pada permukaan yang dilaluinya.
Berbeda dengan tikus got, tikus atap cenderung mencari makanan di tempat yang sama sehingga membuat mereka lebih mudah ditangkap. Tikus jenis ini minum sekitar 60 ml air dalam sehari dan menyukai sereal, buah, dan sayuran.
Ciri-ciri tikus atap:
Tubuh langsing
Telinga tipis dan besar
Hidung mancung
Ekor lebih panjang dari kepala dan tubuh
3. Tikus Rumah (Mus domesticus)
Terakhir, ada tikus rumah yang biasanya hidup di tanah dan bersarang di liang, tetapi gesit dan bisa memanjat. Tikus rumah punya jejak kaki yang lebih kecil dibanding tikus atap, tapi punya kebiasaan makan di tempat yang sama.
Meski begitu, tikus rumah lebih menyukai sereal dan jenis makanan berbahan dasar tepung atau gandum, seperti roti. Mereka juga tidak perlu minum, tapi bakal minum 3 ml air jika tersedia.
Ciri-ciri tikus rumah:
Umumnya berukuran 3-10 cm
Ekornya lebih panjang dari tikus atap, tapi tidak melebihi tikus got
Biasanya berwarna coklat muda atau abu-abu dengan ciri warna perut yang lebih terang
Telinganya lebih besar dibanding tikus atap
Ukuran kaki dan kepala tikus rumah yang sudah dewasa lebih kecil dibandingkan tikus atap
Gesit dan pandai memanjat
Kenapa Tikus Tiba-tiba Ada di Rumah?
Anda mungkin heran kenapa tikus tiba-tiba ada di rumah. Ada tiga faktor utama yang menyebabkan hewan pengerat ini bisa bersarang di rumah Anda. Mengetahui penyebab tikus bersarang di rumah juga penting agar Anda bisa mengusirnya dengan cara yang tepat. Berikut penjelasannya:
1. Ada Sumber Makanan
Umumnya, tiga jenis tikus di atas akan memakan makanan yang Anda makan. Kumis tikus berfungsi untuk mendeteksi sumber makanan di rumah. Jadi, sumber makanan bisa membuat tikus bebas mengonsumsi makanan yang mereka temukan di lemari atau laci rumah Anda.
Meski begitu, tikus lebih memilih untuk mengkonsumsi makanan dalam jumlah sedikit. Tujuannya adalah untuk memberi variasi pada makanan yang mereka konsumsi.
2. Sumber Air
Sama seperti makhluk hidup lainnya, tikus juga butuh air. Biasanya tikus membutuhkan 15-30 ml air setiap hari ketika mereka hanya mengkonsumsi makanan-makanan kering. Meski begitu, tikus juga bisa tetap hidup di habitat kering.
Tikus sanggup hidup tanpa minum dengan mengandalkan asupan makanan yang mereka konsumsi. Selain itu, tikus juga hanya butuh sedikit air jika mereka bisa menemukan makanan lembab dan basah yang tersedia di rumah Anda.
3. Ada Tempat Berlindung
Tikus bakal mencari tempat berlindung di rumah Anda untuk tempat tinggal mereka dan anak-anak. Hebatnya, hewan gesit ini punya banyak akal untuk membangun tempat berlindung dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia, seperti puing-puing di plafon rumah Anda.
Cara Mengusir Tikus yang Bersarang di Plafon Rumah
Kehadiran tikus banyak membawa dampak negatif bagi para penghuni rumah, terlebih jika tikus-tikus tersebut sulit untuk diusir. Jangan khawatir, ada beberapa langkah mudah mengusir tikus yang bersarang di plafon rumah:
1. Tutup Lubang dan Celah
Anda bisa memeriksa rumah untuk mengetahui celah tikus masuk ke dalam. Periksa bagian saluran air, celah-celah ventilasi, hingga daerah luar rumah yang berpotensi dilewati tikus. Tutup lubang celah-celah tersebut dengan jebakan seperti, wol kawat, pelat logam, semen, atau plester dan periksa secara berkala.
2. Bersihkan Seluruh Isi Rumah
Hewan bertubuh kecil ini sangat suka area sempit dan gelap untuk bersembunyi. Jadi, sebaiknya bersihkan seluruh ruangan yang ada di dalam rumah khususnya pada ruangan-ruangan penuh barang. Buang sampah pada tempat yang tertutup dan pastikan pipa saluran pembuangan terawat dengan baik.
3. Letakkan Bawang Bombay
Bawang bombay bisa menjadi senjata andalan untuk mengusir tikus yang bersarang di plafon rumah. Ini karena tikus keok dengan bau-bau menyengat seperti bawang bombay. Cukup kupas dan iris bawang bombay, lalu letakkan di tempat yang diduga menjadi sarang tikus. Ganti secara berkala setelah bawang membusuk.
4. Usir dengan Bawang Merah
Mirip dengan bawang bombay, tikus tak suka mencium bau-bau menyengat seperti bawang merah. Caranya pun sama. Anda cukup letakkan bawang merah di tempat tikus biasa melintas. Anda bisa menggantinya secara berkala.
5. Coba Lada Hitam
Lada hitam punya kandungan piperin yang beracun untuk tikus. Lada hitam akan membuat tikus merasa tidak nyaman dan menyebabkan iritasi pada saluran hidungnya. Caranya, giling kasar lada dan tebarkan di area-area persinggahan hewan pengerat ini. Jika tidak punya lada hitam, Anda bisa menggantinya dengan lada biasa.
6. Manfaatkan Adonan Soda Kue
Soda kue juga ampuh memberi efek berbahaya pada tikus. Ketika tikus mengonsumsi soda kue, muncul reaksi gas pada lambung. Karena tikus tidak bisa buang angin, gas tersebut akan menyebabkan tekanan internal dan akhirnya membunuh tikus.
Sebelum membuat adonan soda kue untuk membunuh tikus, pastikan gunakan sarung tangan agar tidak menyentuh bahan kimia. Setelah itu, masukkan satu cangkir soda kue pada wadah dan tambahkan gula atau coklat sebanyak satu cangkir untuk menarik perhatian tikus. Aduk rata dan adonan pun jadi, silakan simpan di sarang tikus.
7. Ampas Teh
Manfaatkan ampas atau kantung teh untuk mengusir tikus yang bersarang di plafon rumah. Ampas teh bakal merusak pernapasan tikus ketika menghirup atau memakannya. Letakkan ampas teh di tempat-tempat persembunyian tikus.
8. Kulit Durian
Jika Anda kebetulan baru makan buah durian, jangan buang kulitnya karena ternyata bisa digunakan untuk mengusir tikus yang bersarang di plafon rumah. Cukup potong kulit durian dan simpan di tempat favorit tikus. Wangi dan duri tajam kulit durian bisa membuat tikus ketakutan dan pergi dari rumah Anda.
9. Semprot Minyak Kayu Putih
Aroma kuat minyak putih juga mampu mengusir tikus yang bersarang di plafon rumah. Semprotkan minyak kayu putih di tempat-tempat tikus bersarang. Sebaiknya, gunakan minyak kayu putih yang memiliki konsentrasi 5 persen agar tikus lebih cepat minggat.
10. Semprot Cairan Pemutih
Selain minyak kayu putih, Anda bisa gunakan cairan pemutih yang biasa digunakan untuk membersihkan rumah ketika ingin mengusir tikus. Encerkan pemutih dan air agar tidak menimbulkan bau yang terlalu menyengat, lalu semprotkan di area yang menjadi tempat tinggal tikus. Ini juga sekaligus menjadi desinfektan untuk membersihkan area yang terkena kotoran, urin, dan darah tikus.
11. Bedak Bayi
Anda juga bisa memanfaatkan bedak bayi untuk mengusir tikus dari rumah. Bubuk-bubuk halus pada pedak dipercaya mampu mengganggu fungsi tubuh tikus ketika mereka mengonsumsinya. Caranya pun sangat mudah, cukup taburkan bedak bayi di tempat rawan tikus dan biarkan semalaman.
12. Gunakan Perangkap Tikus
Terakhir dan yang paling jitu, gunakan perangkap tikus. Banyak jenis perangkap tikus yang dijual di pasaran. Anda bisa memilih perangkap tikus yang hanya menangkap tanpa membunuh, lalu letakkan umpan makanan untuk memikat perhatian tikus. Setelah tikus terjebak, lepaskan tikus di luar rumah.
Tikus punya gigi depan yang tajam sehingga gigitannya bisa merobek lapisan dalam kulit. Umumnya, tikus menggigit ketika Anda sedang terlelap di malam hari. Namun, gigitan tikus juga bisa jadi pertahanan diri ketika mereka merasa terancam.
Jika sampai digigit tikus, Anda bisa mengalami bahaya kesehatan berikut ini:
Penyakit pes
Infeksi hantavirus
Rat bite fever
Hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS)
Lymphocytic choriomeningitis (LCM)
Leptospirosis
Penyakit yang Disebabkan Tikus
Selain infeksi dan beberapa penyakit yang disebabkan ketika digigit tikus, ada juga beberapa penyakit lain dikarenakan kotoran tikus, baik dalam bentuk air liur, bulu, urine, atau tinja. Makanan atau minuman yang sudah dikonsumsi tikus lalu tidak sengaja dimakan Anda juga akan berdampak pada kesehatan. Berikut penyakit yang disebabkan tikus:
1. Penyakit pes
Penyakit pes atau sampar disebabkan oleh gigitan kutu yang telah mengisap darah tikus yang terinfeksi bakteri Yersinia pestis. Pes bisa terjadi dalam tiga bentuk, yakni pes yang menyerang kulit dan kelenjar getah bening (bubonic plague), pes pada paru-paru (pneumonic plague), dan pes yang menyerang darah (septicemic plague).
2. Infeksi Bakteri Salmonella
Bakteri Salmonella juga bisa ditularkan melalui hewan, salah satunya adalah tikus. Penyakit ini bisa menimbulkan gejala berupa mual, muntah, diare, sakit perut, demam, menggigil, sakit kepala, atau buang air besar berdarah.
3. Leptospirosis
Selanjutnya ada Leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira melalui perantara hewan, seperti tikus. Gejala ringan penyakit ini adalah sakit kepala, demam, kehilangan nafsu makan, menggigil, dan nyeri otot. Sementara, gejala yang parah dan bisa mengancam nyawa, seperti batuk darah, nyeri dada, penyakit kuning, pembengkakan tangan atau kaki, dan sesak napas.
4. Alergi dan Asma
Kotoran tikus juga bisa menjadi alergen yang berpotensi memicu alergi dan asma. Umumnya ini terjadi pada anak-anak atau bayi yang sering merangkak atau bermain di lantai yang telah terkontaminasi kotoran tikus.
5. Infeksi Hantavirus
Seperti namanya, penyakit ini disebabkan oleh virus hanta. Penderita infeksi hantavirus umumnya menderita gejala awal berupa demam, kelelahan, nyeri otot, menggigil, mual, muntah, diare, sakit kepala, pusing, atau sakit perut.
Setelah beberapa hari, Anda akan mengalami batuk dan sesak napas. Bila tidak segera ditangani, penderita hantavirus bisa mengalami gangguan fungsi paru-paru dan kerusakan ginjal.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]