Michael Jordan Sulit Jual Rumah Rp430 M Meski Sudah 10 Tahun

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Selasa, 23/08/2022 10:50 WIB
Foto: Michael Jordan (AP/Thibault Camus))

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan pemain bola basket NBA, Michael Jordan mengaku kesulitan menjual rumahnya sendiri. Selama 10 tahun, legenda bola basket itu berjuang agar properti mewahnya laku.

Dibangun di tanah seluas 5.000 meter per segi pada 1995, rumah itu berada di Highland Park, sebuah kota di Negara Bagian Illinois, sekitar 40 km dari Chicago. Michael Jordan menghuni rumah itu sampai akhir 1990-an ketika dia berhasil membawa Chicago Bulls menjuarai tiga gelar juara National Basketball Association (NBA) sekaligus menumpuk kekayaan dalam wujud upah dan iklan.

Memiliki 9 kamar tidur dan 19 kamar mandi, rumah tersebut dilengkapi berbagai berbagai fasilitas mewah yang mencakup bioskop, gym, lapangan tenis, dan lapangan bola basket dalam ruangan, sampai tempat khusus untuk menyimpan cerutu. Di gerbang masuk, terdapat ukiran angka 23 besar, yang merupakan nomor jersey-nya. 


Semenjak pensiun pada 2003, Jordan kini tinggal di kediaman lainnya di sebuah kota di Negara Bagian Florida. Karena alasan itu, ia ingin menjual rumahnya di Highland Park.

Saat pertama kali diiklankan pada 2012, Jordan menawarkan rumah mewahnya dengan harga awal US$29 juta atau hampir Rp 430 miliar. Sayangnya, Jordan kesulitan menjual rumah mewah tersebut, meskipun berbagai strategi penjualan sudah diterapkan untuk menambah daya tarik. Misalnya, sang pembeli akan mendapatkan sepasang sepatu Air Jordan ukuran mereka dalam semua edisi! Tapi hingga saat ini rumah itu belum mendapatkan pemilik baru.

Karena tak juga laku, Jordan banting harga rumahnya menjadi "hanya" US$14,9 juta atau Rp220,8 miliar.

Rumah Michael Jordan mungkin menjadi impian tempat tinggal para pecinta olahraga (berkantong tebal). Tetapi rumah ini dinilai memiliki 'kekurangan' karena tidak berada di area tempat para selebriti tinggal seperti Beverly Hills.

"Ketika Anda memiliki properti yang spesifik dan sangat costumized, akan jadi perjuangan berat (untuk menjualnya)," kata pendiri start-up properti mewah Mercer Vine Los Angeles, Adam Rosenfeld.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Daya Beli Tertekan, Perawatan Diri Tetap Jadi Prioritas