Cacar Monyet Mematikan, Tapi Bisa Sembuh Sendiri Tanpa Obat?

hsy, CNBC Indonesia
Senin, 22/08/2022 12:45 WIB
Foto: Ilustrasi cacar monyet (LightRocket via Gett/SOPA Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Cacar monyet merupakan penyakit langka mematikan yang disebabkan oleh virus Monkeypox. Secara historis, rasio kasus kematian berkisar dari 0-11% pada populasi umum, dan lebih tinggi di antara anak-anak.

Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia (WHO), cacar monyet pertama kali diidentifikasi di manusia pada tahun 1970. Sempat menjadi penyakit endemik di wilayah Afrika Barat, namun cacar monyet kini telah menyebar secara luas di benua Eropa, Amerika, Asia, dan Australia.

Masa inkubasi (interval dari infeksi hingga timbulnya gejala) cacar monyet biasanya mulai dari 6 hingga 13 hari. Tetapi, dalam beberapa kasus, masa inkubasi bisa lebih lama hingga 21 hari.


Penyakit ini biasanya dimulai dengan gejala yang mirip dengan flu, termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, kedinginan, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Gejala tersebut kemudian berkembang menjadi ruam menyakitkan yang dapat menyebar ke seluruh tubuh, termasuk di bagian kelamin.

Kabar baiknya, cacar monyet biasanya sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 2 hingga 4 minggu. Meski demikian, untuk kasus yang parah, pasien bisa meninggal dunia. 

Dalam beberapa waktu terakhir sejak penyakit cacar monyet meluas secara global, data WHO menunjukkan rasio kasus kematian berkisar 3-6%.

WHO sendiri telah menetapkan cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan global. Dengan ditetapkannya cacar monyet sebagai keadaan darurat, ini artinya WHO sekarang memandang wabah itu sebagai ancaman yang cukup signifikan bagi kesehatan global. Sehingga respons internasional yang terkoordinasi diperlukan untuk mencegah virus menyebar lebih jauh dan berpotensi meningkat menjadi pandemi.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BLACKPINK Comeback! Lagu Baru Bakal Guncang Panggung Dunia