Kisah Raksasa Kondom dari Malaysia, Awalnya Pengolah Karet
Jakarta, CNBC Indonesia - Kondom, salah satu alat kontrasepsi yang paling populer di dunia, saat ini mudah ditemukan di mana-mana, mulai dari minimarket hingga apotek. Tak cuma mereknya yang beragam, kondom kini hadir dalam bentuk dan rasa unik demi memikat pelanggan.
Namun, tahukah Anda kalau produsen kondom terbesar di dunia ada di Malaysia? Perusahaan itu bernama Karex Berhad, yang memproduksi kondom dengan rasa unik, seperti durian, nasi lemak, dan rendang.
Karex memasok kondom ke merek ternama seperti Durex. Selain itu, perusahaan ini juga menjual kondom langsung ke pelanggan dengan mereknya sendiri seperti Carex.
Selain pasar konsumen, perusahaan menjual kondom dalam jumlah besar kepada organisasi raksasa seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk digunakan dalam pencegahan penyebaran HIV.
Bermula dari perkebunan karet
Banyak orang mungkin tidak menyangka bahwa raksasa kondom terbesar di dunia ada di Malaysia, negara konservatif yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Namun, pada awalnya Karex tidak langsung memproduksi kondom.
Sejarah Karex bermula dari kebun karet dan pabrik pengolahannya yang dimiliki oleh seorang pengusaha bernama Goh Huang Chiat di Muar Johor, Malaysia pada tahun 1920-an. Baru pada 1988 mereka akhirnya mengubah karet, salah satu komoditas andalan Malaysia, menjadi kondom.
Pabrik kondom pertama di Malaysia didirikan oleh dua putra Goh, yakni Goh Siang, seorang insinyur kimia, dan Goh Leng Kian, seorang insinyur mesin. Pada tahun 1999, perusahaan makin berkembang dengan 60 karyawan dan mencatatkan pendapatan tahunan sebesar US$1,9 juta. Pada tahun 2013, Karex resmi terdaftar di Bursa Malaysia.
"Kondom itu seperti celana jeans"
Goh Miah Kiat, generasi ketiga dari keluarga Goh, menganalogikan kondom seperti celana jeans.
"Saya selalu mengatakan bahwa kondom itu seperti jeans," kata Goh, yang saat ini memimpin perusahaan, seperti dikutip CNN.
"Ada jeans skinny fit, ada yang straight cut dan relaxed cut."
Setiap orang memiliki preferensinya masing-masing terhadap celana jeans yang mereka sukai. Dan hal itu sama seperti kondom.
Menurut Goh, preferensi pelanggan mengenai kondom berubah drastis dalam 100 tahun terakhir. Dahulu sekali, kondom pada mulanya dipandang sebagai alat kontrasepsi medis. Kemudian pada tahun 1980-an dan 1990-an, pandangan tentang kondom bergeser menjadi "alat pengaman".
Saat ini, kebanyakan konsumen sudah tidak lagi berdebat apakah kondom efektif mencegah kehamilan atau tidak. Mereka menginginkan lebih dari sekedar alat kontrasepsi. Karena itu, marketing terhadap kondom juga ikut bergeser menjadi alat yang bisa meningkatkan pengalaman bercinta.
"Menurut saya, begitulah bagaimana kondom berubah, dari alat pengaman menjadi penambah kesenangan," kata Goh lagi.
Konon, kesuksesan Karex saat ini tidak lepas dari keberhasilan mereka membuat kondom menjadi sesuatu yang seru untuk diperbincangkan. Mereka memenangkan hati orang Malaysia yang konservatif dengan memproduksi kondom dengan rasa yang unik, seperti durian, nasi lemak, dan rendang.
Saat ini Karex adalah pemimpin di industri kondom dan pelumas yang beroperasi di seluruh Amerika Serikat, Inggris, Malaysia, dan Thailand. Mereka memiliki sejumlah pabrik kondom yang beroperasi di Malaysia dan Thailand. Perusahaan mengirim jutaan kondom ke pengecer yang berada di lebih dari 130 negara di seluruh dunia.
(hsy)