
Mengenal Red Devil, Ikan Air Tawar yang Cantik Tapi Ganas

Jakarta, CNBC Indonesia - Red Devil tidak hanya menjadi julukan untuk klub sepak bola Manchester United (MU) dan Timnas Belgia, tapi juga nama untuk jenis ikan cantik yang ganas. Meski memiliki rupa yang cantik dan cocok untuk dikoleksi, ikan Red Devil adalah spesies berbahaya yang siap memangsa ikan-ikan lainnya.
Ikan Red Devil ditemukan di beberapa daerah di Indonesia. Ikan jenis ini cepat berkembang biak cepat dan sanggup beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Di beberapa daerah di Indonesia, ikan Red Devil kerap disebut setan merah, ikan oscar, louhan merah, dan nonong.
Mengenal Ikan Red Devil
Sejatinya, ikan Red Devil bukan spesies asli Indonesia. Ikan ini merupakan spesies air tawar yang berasal dari Danau Managua, Nikaragua, dan Xilao di Amerika Tengah. Red Devil punya penampilan yang unik dan cantik, tapi dengan bobot besar serta perilaku agresif.
Bernama latin Amphilophus labiatus, ikan Red Devil awalnya diklasifikasikan pada 1964 sebagai Cichlasoma labiatum oleh seorang pria bernama Gunther. Namun, pada akhirnya ikan jenis ini tidak cocok dengan genus Cichlasoma sebelum akhirnya dipindahkan ke genus Amphilophus yang sama dengan ikan louhan.
Morfologi Ikan Red Devil
Menarik membahas morfologi atau bentuk tubuh ikan Red Devil. Anda tidak bisa menilainya sebagai ikan hias yang hanya cantik karena faktanya ikan Red Devil sangat berbahaya. Tidak hanya agresif terhadap ikan lain, Red Devil juga dikenal gemar menghancurkan apa pun yang bisa mereka masukkan ke dalam gigi.
Secara umum, ukuran ikan Red Devil bisa mencapai 15 inci alias 38 cm saat dewasa dan ini jelas lebih besar dibandingkan ikan air tawar pada umumnya. Red Devil cukup gemuk dengan berat yang bisa mencapai 1,2 kg. Dilengkapi sirip yang runcing untuk membantu mereka memberikan kecepatan dan kelincahan di dalam air.
Bibir ikan Red Devil cukup tebal yang biasanya berwarna oranye atau hitam. Anda perlu waspada karena mereka punya gigi besar dan rahang yang sangat kuat, cukup untuk merusak apa pun yang masuk ke dalam mulutnya.
Ada banyak variasi warna dari ikan Red Devil. Di alam liar, ikan jenis ini umumnya ditemukan berwarna coklat atau abu-abu. Ada juga yang berwarna putih, kuning, dan merah cerah untuk Red Devil di penangkaran. Selain itu, Red Devil juga tampak memiliki jenong seperti ikan louhan.
Awal Mula Masuknya Ikan Red Devil ke Indonesia
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, ikan Red Devil bukan spesies asli Indonesia. Namun, ikan ganas ini sudah banyak muncul di perairan air tawar Tanah Air. Peneliti mencatat ikan Red Devil masuk ke Indonesia sekitar 1990-an, dibawa dari Malaysia dan Singapura lalu disebar di beberapa waduk buatan di Indonesia.
Peneliti juga menemukan bahwa ikan Red Devil sengaja dilepas di perairan Indonesia oleh para penggemar ikan hias. Pelepasan ikan ini diklaim tanpa pengkajian yang jelas sehingga berakibat populasi Red Devil meluas dengan cepat sampai mendominasi dan merusak perairan tersebut.
Ikan Red Devil Dilarang di Indonesia, Kenapa?
Ikan Red Devil sempat muncul dan menghebohkan ekosistem air tawar di Danau Toba, Sumatera Utara. Aksi brutal Red Devil membuat populasi ikan endemik menjadi menurun dan merugikan nelayan setempat.
Kemunculan ikan Red Devil juga terjadi di daerah-daerah lain di Indonesia. Si Setan Merah terlihat di beberapa daerah, seperti Waduk Wonorejo, Tulungagung dan Waduk Sermo, Kulon Progo. Populasi ikan Red Devil meroket dan memangsa ikan-ikan lain yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi.
Pemerintah RI pun telah merilis peraturan yang melarang ikan Red Devil di Indonesia. Larangan tersebut diatur dalam Peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor 19 Tahun 2020 tentang Larangan Pemasukan, Pembudidayaan, Peredaran dan Pengeluaran Jenis Ikan Yang Membahayakan dan atau Merugikan Dalam dan Dari Perairan Negara Republik Indonesia.
Perilaku Khas Ikan Red Devil
Fishkeeping World menjelaskan bahwa ikan Red Devil punya perilaku khas yang patut diwaspadai. Ikan jenis ini tidak mendapatkan namanya dari warna merah tubuhnya, melainkan sikapnya yang beringas dan tidak segan dalam memangsa hewan lain.
Memiliki gigi besar dan rahang yang sangat kuat jadi bekal ampuh untuk ikan Red Devil menguasai perairan air tawar. Di habitat aslinya, Red Devil menjadi pemangsa penghuni lain seperti siput, ikan kecil, larva, serangga, dan cacing.
Namun, ada hal yang paling menyita perhatian saat ikan Red Devil menghabisi mangsanya. Mereka bakal mengejar mangsanya dengan cepat berkat sirip runcing yang dimiliki. Setelah didapat, ikan Red Devil tidak akan segan untuk melepaskan ekor dan membunuh mangsanya.
Cara Merawat Red Devil Sebagai Ikan Hias
Meski dikenal berbahaya, ikan Red Devil tetap digandrungi pecinta ikan hias. Namun, ikan jenis ini tidak cocok bagi pecinta ikan hias pemula. Pasalnya, tempat yang disediakan harus cukup luas dengan perawatan yang lebih rumit.
Anda perlu setidaknya 55 galon (208 L) air untuk satu ikan Red Devil. Jika ada dua Red Devil, maka perlu akuarium atau tangki yang lebih besar setidaknya 125 galon (473 L) air. Sementara, diperlukan 200 galon lebih (sekitar 757 L) air untuk menampung beberapa ikan Red Devil sekaligus di tempat yang sama.
Selain memperhatikan kapasitas air, Anda perlu rajin menguras atau mengganti air akuarium secara teratur. Ikan Red Devil juga senang hidup di tempat yang sama seperti habitat aslinya. Jadi, lapisi bagian bawah akuarium dengan pasir halus serta beri batu dan kayu untuk mereka bersembunyi.
Pastikan juga untuk menjaga oksigen yang sehat dan terpenuhi di tempat hidup ikan Red Devil. Berikut parameter optimal untuk memastikan kecocokan yang mendekati habitat asli ikan Red Devil:
Tingkat pH: 6,5-7,5
Kesadahan air: 6-25 dGH
Arus air: sedang
Suhu air: 75-79° F (23,9 hingga 26,1° C)
Makanan Ikan Red Devil
Meski menyerang dan memakan ikan lain, Red Devil bukan karnivora. Mereka adalah omnivora yang bakal memakan segala yang Anda berikan. Sebaiknya, cukupi sumber protein Red Devil dengan cacing darah, cacing tanah, dan jangkrik.
Selain itu, berikan juga sayuran untuk menyeimbangkan pola makan Red Devil dan melindungi mereka dari penyakit. Berikan makanan untuk ikan ini dalam beberapa hari. Berikut beberapa sumber nutrisi yang baik untuk Red Devil:
Cacing darah
Cacing tanah
Cacing afrika (nightcrawler)
Pelet
Jangkrik
Flake
Kril
Udang
Spirulina
Hati sapi (sesekali)
Ayam (sesekali)
Daging merah (sesekali)
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai ikan Red Devil yang cantik tapi ganas. Bagi Anda pecinta ikan hias yang ingin memelihara ikan Red Devil, pastikan sanggup dari segi tempat hingga asupan makanan. Jadi, jangan sampai pada akhirnya melepas ikan Red Devil ini ke perairan air tawar di Indonesia karena tidak sanggup merawatnya. Tindakan tersebut salah dan bakal merusak ekosistem air tawar. Semoga bermanfaat!
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]