
Ini Ciri Sakit Pinggang yang Jadi Gejala Covid Omicron

Jakarta, CNBC Indonesia - Nyeri otot seperti sakit pinggang dan punggung juga bisa menjadi pertanda infeksi virus Covid. Bahkan, gejala sakit pinggang ini cukup umum dialami pasien Covid. Sebuah studi di Inggris mengungkap bahwa sekitar satu dari lima orang pasien Omicron mengalami sakit punggung.
Lalu, bagaimana membedakan sakit pinggang akibat Covid dan nyeri otot biasa?
Kebanyakan pasien Covid melaporkan nyeri di punggung bagian bawah, menurut laporan Healthline. Nyeri punggung sering muncul pada tahap awal penyakit, tetapi juga bisa menjadi gejala jangka panjang yang bertahan selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan setelah infeksi.
Sakit punggung bisa disebabkan oleh beragam kondisi, tidak hanya Covid. Terlalu banyak duduk dan jarang melakukan peregangan juga bisa menyebabkan sakit pinggang.
Satu studi pada 2020 menunjukkan bahwa intensitas rasa sakit pinggang yang dialami oleh orang dengan COVID-19 dalam literatur medis dilaporkan ringan hingga sedang, mirip dengan infeksi virus lainnya.
Sakit punggung yang disebabkan oleh COVID-19 sering digambarkan sebagai rasa sakit yang dalam, bukan rasa sakit yang tajam atau menusuk yang mungkin menyertai cedera otot yang tiba-tiba. Rasa sakit yang disebabkan oleh infeksi virus juga cenderung berkurang dengan mengubah postur tubuh Anda. Hal ini tidak berlaku pada rasa sakit yang disebabkan oleh cedera otot.
Beberapa orang melaporkan mengalami nyeri punggung yang persisten setelah infeksi COVID-19. Nyeri ini masih dirasakan bahkan berbulan-bulan setelah sembuh dari Covid.
Sebuah studi Italia pada 2020 menemukan bahwa sekitar 25 persen orang dengan COVID-19 mengalami nyeri sendi yang persisten hingga dua bulan setelah timbulnya gejala COVID-19. Itu adalah gejala Long-Covid ketiga yang paling umum dilaporkan setelah kelelahan dan sesak napas.
(hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-tiba Sakit Pinggang? Awas Gejala Awal Covid Omicron