
Simak! Ini Gejala Terparah Covid Omicron BA.4 & BA.5

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren kasus COVID-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan. Kedua jenis subvarian baru virus Omicron BA.4 dan BA.5 diduga menjadi biang kerok naiknya kasus Covid karena penularannya yang cepat.
Omicron BA.4 dan BA.5 juga telah masuk ke Indonesia, meski belum menjadi kasus yang dominan.
Pada orang yang belum pernah terkena COVID-19 atau belum divaksinasi COVID-19, gejala yang muncul dari infeksi BA.4 dan BA.5 mungkin akan serupa dengan gejala varian Delta. Jika kasus serius berkembang, gejalanya mungkin menjadi lebih parah. Para ahli menyebut gejala terburuk dari subvarian baru Omicron adalah sakit tenggorokan yang parah.
Seperti varian Omicron lainnya, BA.5 juga tampaknya mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas, menurut para ahli di University of Colorado. Gejala seperti sakit tenggorokan dan hidung tersumbat merupakan tanda bahwa virus telah menyusup ke hidung dan saluran udara. Namun, Omicron cenderung tidak mempengaruhi paru-paru dibandingkan dengan varian sebelumnya.
Seseorang yang terinfeksi selama gelombang Omicron cenderung menunjukkan setidaknya satu dari tiga gejala klasik COVID-19, yakni demam, kehilangan penciuman, dan batuk terus-menerus.
Studi juga menemukan bahwa pasien yang terinfeksi selama gelombang Omicron 25% lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit dibandingkan pasien yang terinfeksi selama prevalensi Delta tinggi.
Pasien yang terinfeksi Omicron juga 2,5 kali lebih mungkin untuk pulih dalam waktu satu minggu dibandingkan dengan pasien yang terinfeksi Delta.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Gejala Omicron yang Sering Dikeluhkan, Ternyata Bukan Demam