
Bukan Cuma Panas, Ini 3 Alasan Penduduk RI Malas Jalan Kaki

Jakarta, CNBC Indonesia - Studi yang dilakukan Stanford University pada 2017 menempatkan Indonesia di posisi pertama sebagai negara yang paling malas jalan kaki. Menurut penelitian itu, rata-rata orang Indonesia hanya berjalan kaki 3.513 langkah per hari, jauh lebih sedikit dibanding catatan global yaitu rata-rata 5.000 langkah per hari.
Sementara itu, Hong Kong adalah negara dengan penduduk yang paling banyak berjalan kaki dengan rata-rata 6.880 langkah per hari.
Lalu, apa yang membuat penduduk Indonesia ogah jalan kaki?
1. Infrastruktur tidak mendukung
Sebagian besar menuding infrastruktur yang tak ramah pejalan kaki sebagai biang keroknya. Jika tinggal di kota besar, Anda mungkin pernah mengalami diklakson motor saat berjalan di trotoar. Padahal, sebagai pejalan kaki, Anda berhak berjalan dengan aman di trotoar tersebut, bukan sebaliknya.
![]() Pejalan kaki melintas di antara material beton saluaran air/gorong-gorong yang berada di jalur pedestrian, kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (21/12). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) |
Memang, sih, di jantung Ibu Kota Jakarta seperti Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin, ada trotoar lebar yang nyaman. Namun, sayangnya 'kemewahan' itu hanya ada di jalan protokol utama.
Bergeser sedikit ke wilayah Tanah Abang atau Bendungan Hilir, misalnya, sebagian besar dari Anda mungkin akan langsung memesan ojek online dibanding jalan kaki ke destinasi tujuan meski jaraknya dekat. Sebab, trotoar akan langsung menyempit, rusak, bahkan ditempati pedagang kaki lima atau justru tidak ada trotoar sama sekali.
2. Suhu yang panas
Faktor iklim juga dinilai cukup berpengaruh. Rata-rata temperatur di Jakarta adalah 31-33 derajat Celcius. Jika berjalan kaki 15 menit saja di bawah matahari terik, Anda mungkin sudah basah keringat.
Meski demikian, sebagian menganggap faktor suhu ini hanya alasan orang Indonesia saja. Sebab, sejumlah negara lain yang juga punya iklim tropis seperti Indonesia ternyata tidak malas jalan kaki.
3. Catcalling
Selain infrastruktur dan suhu yang panas, catcalling juga menjadi penyebab banyak masyarakat Indonesia, terutama wanita, malas jalan kaki.
Catcalling adalah bentuk pelecehan seksual di ruang publik, biasanya di jalan. Misalnya, saat Anda berjalan melewati segerombolan orang, mereka bersiul menggoda Anda, atau bahkan menawarkan tumpangan dengan intensi yang negatif.
Pelecehan seksual ini banyak dialami wanita, bahkan ketika mereka sudah memakai masker! Pengalaman di-catcall diungkapkan oleh para pengguna Twitter:
"Jalan kaki itu menyenangkan sampai kami di-catcall sama abang-abang atau bahkan disamperin bapak-bapak motoran dengan modus nanya alamat sampai tiga kali padahal sudah bilang NO."
"Jalan ramai-ramai sama temen saja masih ada yang kiw-kiw gangguin."
(hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cukup Lakukan 1 Kebiasaan Ini Bisa Kurangi Risiko Mati Muda