Cacar Monyet Makin Memburuk, Bakal Jadi Pandemi Berikutnya?

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
08 July 2022 15:45
Gambar mikroskop elektron yang disediakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ini menunjukkan virion cacar monyet. (Cynthia S. Goldsmith, Russell Regner/CDC via AP)
Foto: Gambar mikroskop elektron yang disediakan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit ini menunjukkan virion cacar monyet. (Cynthia S. Goldsmith, Russell Regner/CDC via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kasus cacar monyet sudah mencapai 6.027 kasus yang sebagian besar di kawasan Eropa. Kini, sudah ada tiga orang yang meninggal karena wabah tersebut.

Dalam laporan terbarunya, WHO menyebut kasus cacar monyet didominasi oleh pria dengan persentase 99%. Bahkan, laporan terbaru WHO menyebut sebagian kasus ditemukan dari pasangan pria.

"ini menunjukkan tidak ada sinyal penularan berkelanjutan di luar kelompok ini untuk saat ini," tulis laporan WHO, dikutip Jumat (8/7/2022).

Kementerian Kesehatan Singapura baru-baru ini melaporkan kasus lokal pertama infeksi cacar monyet. Pasien pertama tersebut adalah seorang pria berkebangsaan Malaysia berusia 45 tahun yang berdomisili di Singapura.

Pada akhir bulan lalu, WHO dengan tegas menyatakan wabah cacar monyet belum menjadi darurat kesehatan masyarakat global. Namun, WHO menyebut wabah tersebut merupakan ancaman yang berkembang.

Pernyataan itu disampaikan WHO setelah menggelar pertemuan tertutup dengan para ahli. Mereka membahas kemungkinan apakah cacar monyet bisa berkembang menjadi darurat kesehatan global.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berpesan agar pemerintah di berbagai belahan dunia dapat meningkatkan pengawasan, pelacakan kontak, hingga pengujian untuk memastikan orang berisiko dapat memiliki akses vaksin dan perawatan antivirus.

WHO sendiri telah membentuk komite darurat untuk menentukan tingkat ancaman cacar monyet yang kini tengah dihadapi komunitas internasional. Mereka akan bertugas untuk mempertimbangkan status darurat global dalam kasus cacar monyet.

"Komite darurat berbagai keprihatinan serius tentang skala dan kecepatan wabah saat ini," kata Tedros.

Tedros menegaskan bahwa masih banyak hal yang belum diketahui terkait penyebaran kasus, ditambah dengan kesenjangan data. Pernyataan ini mewakili konsensus antara anggota komite yang berbeda pendapat.

"Secara keseluruhan, dalam laporan itu, mereka memberi tahu saya bahwa saat ini bahwa kejadian itu bukan Public Health of International Concern [PHEIC], yang merupakan tingkat peringatan tertinggi yang dapat dikeluarkan WHO," kata Tedros.

Cacar monyet sendiri saat ini telah menyebar di sebagian wilayah terpencil di Afrika Barat dan Tengah. Setidaknya, sudah ada 84% kasus yang dilaporkan akibat terkena cacar monyet di wilayah Eropa.

Tedros mengatakan yang membuat penyakit ini menjadi mengkhawatirkan adalah penyebarannya yang begitu cepat. Wabah ini bermigrasi dan risiko penularan lebih lanjut ke populasi yang lebih rentan.

"Termasuk orang-orang yang mengalami gangguan kekebalan, wanita hamil, dan anak-anak," kata Tedros.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ditemukan Cacar Monyet Jenis Baru, Ahli Warning Potensi Pandemi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular