
Ngeri! Ada Penyakit Raja Singa Langka, Tak Mempan Antibiotik

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang pria asal Austria terpapar bakteri super-gonore, penyakit kelamin yang jarang terjadi. Gonore di Indonesia sering disebut penyakit raja singa yang menyerang organ intim.
Penemuan ini diungkap oleh para ahli dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Eurosurveillance. Dilansir dari News Week, pria berusia lima puluhan itu telah tertular strain super-gonore setelah berhubungan intim dengan seorang pekerja seks komersial di Kamboja tanpa memakai pengaman atau kondom.
Biasanya, orang yang terjangkit gonore diobati dengan antibiotik. Namun, antibiotik disebut gagal mengobati penyakit tersebut.
Penulis mengatakan bahwa N. gonorrhoeae pun telah menunjukkan resistensi antibiotik sejak tahun 1930-an. Kondisi ini menjadi perhatian para ahli karena banyak kasus akhirnya menjadi mustahil untuk disembuhkan, sehingga bisa menjadi ancaman kesehatan masyarakat secara global.
Strain super yang ditemukan pada pria Austria itu resisten terhadap sejumlah antibiotik lain yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit ini, termasuk cefixime, cefotaxime, ciprofloxacin, dan tetrasiklin.
Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae, dan merupakan infeksi menular seksual paling umum kedua, setelah klamidia. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, pada 2020 ada 677.769 kasus gonore ditemukan di Amerika Serikat.
Penyakit ini menyebar melalui hubungan seks vagina, oral dan anal tanpa kondom. Adapun gejalanya termasuk buang air kecil yang menyakitkan, keluarnya cairan seperti nanah dari ujung penis, nyeri atau bengkak pada satu testis, peningkatan keputihan, dan pendarahan vagina di luar masa menstruasi.
Jika tidak diobati, gonore dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut termasuk infertilitas, peningkatan risiko HIV, dan berpotensi menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti sendi.
Pria Austria itu pun pergi ke ahli urologi, lima hari setelah berhubungan seks. Ia mengeluhkan buang air kecil yang menyakitkan dan keluarnya cairan dari uretra. Pasien yang tak disebutkan namanya tersebut didiagnosis dengan gonore, dan diberi resep antibiotik pengobatan biasa.
Namun, dua minggu kemudian, meskipun gejalanya telah mereda, dia dinyatakan positif terpapar gonore. Setelah melakukan tes untuk menentukan obat mana yang bekerja paling baik, pasien tersebut kemudian diberi resep pengobatan tambahan dengan asam amoksisilin-klavulanat selama tujuh hari lagi. Setelah perawatan ini, pria itu akhirnya bebas gonore.
Meski kasus super-gonore yang resistan terhadap obat masih relatif jarang, jumlahnya dilaporkan meningkat. Tiga kasus dilaporkan di Inggris pada bulan Februari lalu.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada 21.000 Kasus Penyakit Raja Singa pada Anak, Ini Pemicunya