Viral Ibu-ibu di CFD: Tolong.. Anakku Butuh Ganja Medis

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
Senin, 27/06/2022 12:10 WIB
Foto: Viral aksi ibu di CFD perjuangkan ganja medis legal. (Foto: Andien Aisyah via Dwi Pertiwi di postingan @budhesomplak)

Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini, seorang ibu menjadi viral di sosial media karena membawa poster yang meminta tolong agar ia bisa mendapatkan ganja medis untuk anaknya. Kejadian tersebut berlangsung di Car Free Day (CFD) di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (26/6/2022).

Aksinya ini juga diunggah dalam postingan beberapa akun media sosial, salah satunya Dwi Pertiwi. Dia adalah ibu dari almarhum Musa, anak pemohon uji materi larangan ganja untuk medis, yang meninggal di usia 16 tahun, pada Desember 2020 usai berjuang melawan cerebral palsy.

Dikutip dari National Health Service (NHS UK), cerebral palsy merupakan kondisi yang mempengaruhi gerakan dan koordinasi tubuh. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan otak yang berkembang sebelum, selama, atau sesaat setelah lahir.


Dwi bercerita ibu yang memperjuangkan pelegalan ganja medis dalam aksinya di CFD tersebut bernama Santi. Ia memiliki anak semata wayang yakni Pika, yang juga berjuang melawan cerebral palsy dan kerap mengalami kejang setidaknya dua kali dalam seminggu. Sayangnya, kondisi Pika menurut Dwi terus melemah jika kejang kerap terjadi, baik dari kemampuan motorik hingga kognitif.

"Seperti aku utarakan berkali-kali, bahwa kejang adalah momok bagi semua orang tua anak yang menderita lumpuh otak. Dan pengalamanku membuktikan hanya ganja yang mampu menghentikan kejang tanpa efek samping," cerita Dwi, mengenang pengobatan sang anak.

Foto: Thailand resmi menerapkan undang-undang yang melegalkan penggunaan ganja untuk keperluan medis dan kosmetik mulai hari ini, Kamis (9/6/2922). (Getty Images/Lauren DeCicca)
Thailand resmi menerapkan undang-undang yang melegalkan penggunaan ganja untuk keperluan medis dan kosmetik mulai hari ini, Kamis (9/6/2922). (Getty Images/Lauren DeCicca)

Benarkah ganja bermanfaat untuk mengobati penyakit tertentu?

Mengutip Healthline, ganja biasanya dikonsumsi karena efeknya yang menenangkan. Di beberapa negara bagian di Amerika Serikat, ganja terkadang juga diresepkan oleh dokter untuk membantu berbagai kondisi medis, termasuk nyeri kronis, glaukoma, dan nafsu makan yang buruk.

Meskipun berasal dari tanaman dan dianggap alami, ganja tetap memiliki efek yang kuat, baik positif maupun negatif.

Menonsumsi ganja dapat memiliki berbagai efek jangka pendek, baik efek yang menyembuhkan maupun yang mengkhawatirkan.

Beberapa manfaat jangka pendek dari ganja antara lain:

  • Relaksasi
  • Nafsu makan meningkat
  • Mengubah persepsi tentang waktu dan peristiwa
  • Meningkatkan fokus dan kreativitas

Tetapi ganja juga dapat memiliki beberapa efek samping yang bermasalah bagi orang-orang tertentu, seperti:

  • Masalah koordinasi
  • Mual
  • Kelesuan
  • Kecemasan
  • Peningkatan denyut jantung
  • Tekanan darah menurun
  • Paranoid

Efek jangka pendek ganja juga dapat bervariasi berdasarkan metode konsumsinya. Jika merokok ganja, Anda akan merasakan efeknya dalam beberapa menit. Tetapi jika Anda menelan ganja secara oral, seperti dalam kapsul atau makanan, mungkin perlu beberapa jam sebelum Anda merasakan efeknya.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BLACKPINK Comeback! Lagu Baru Bakal Guncang Panggung Dunia