Bukan London atau Sydney, Ini Kota Paling Layak Huni di Dunia

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia

24 June 2022 18:15

Foto: Wina, Austria (REUTERS/Heinz-Peter Bader)

Jakarta, CNBC Indonesia - Vienna atau Wina, Ibu Kota Austria, dinobatkan sebagai kota paling layak huni di dunia, menurut laporan Economist Intelligence Unit (EIU).

Kota yang berada di Eropa tengah tersebut sebelumnya juga pernah menempati peringkat pertama kota terbaik untuk tinggal pada 2018 dan 2019, namun tempat Wina direbut oleh Auckland, Selandia Baru, selama pandemi, menurut Global Liveability Index 2022.

Foto: Wina, Austria (REUTERS/Leonhard Foeger)
Wina, Austria (REUTERS/Leonhard Foeger)

EIU mengatakan bahwa posisi Auckland yang turun ke posisi ke-34 tahun ini karena tingkat infeksi Covid-19 yang lebih tinggi dan kontrol perbatasan yang ketat pada 2021. Meskipun lockdown sudah berakhir di Selandia Baru, kota-kota yang divaksinasi dengan baik di Eropa dan Kanada telah mulai membuka pelonggaran pembatasan. Namun, kecil kemungkinan Auckland akan meraih posisi teratas dalam peringkat tahun ini bahkan tanpa pandemi, menurut EIU.

"Tanpa Covid, kemungkinan akan menjadi 10 besar, tetapi bukan nomor satu," kata Simon Baptist, kepala ekonom global di firma riset dan penasihat tersebut.

Sayangnya, hanya ada satu kota di Asia yang berhasil mencapai 10 besar, yakni Osaka, Jepang.

Sebanyak 172 kota dinilai berdasarkan kategori berikut: stabilitas, perawatan kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan dan infrastruktur.

Baca:

Seks, Bendera LGBT, dan Alkohol Dilarang di Piala Dunia Qatar

Penurunan terbesar

Warga berswafoto saat anggota militer Rusia mengendarai tank di sepanjang jalan selama latihan untuk parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Rusia, Rabu (4/5/2022). (REUTERS/Evgenia Novozhenina)

Foto: Warga berswafoto saat anggota militer Rusia mengendarai tank di sepanjang jalan selama latihan untuk parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Rusia, Rabu (4/5/2022). (REUTERS/Evgenia Novozhenina)

Serangan Rusia ke Ukraina membuat peringkat kelayakan hidup Moskow turun 15 peringkat, sementara St. Petersburg turun 13 peringkat.

"Kedua kota mencatat penurunan skor karena meningkatnya ketidakstabilan, penyensoran, pengenaan sanksi Barat dan perusahaan menarik operasi mereka dari negara itu," kata laporan itu.

Perang di Ukraina juga mempengaruhi peringkat kota-kota Eropa Timur lainnya yang telah menghadapi kebuntuan politik, ancaman keamanan, ketidakamanan pangan dan energi, dan kenaikan inflasi.

Misalnya, Warsawa di Polandia dan Budapest di Hungaria yang mengalami penurunan skor stabilitas sebagai akibat dari meningkatnya ketegangan diplomatik, tambah EIU.